Sudah Dibuktikan Adidas, Federasi Sepakbola Portugal Masih Ngeyel soal Gol Cristiano Ronaldo yang Tak Diakui
SUDAH dibuktikan Adidas, Federasi Sepakbola Portugal masih ngeyel soal gol Cristiano Ronaldo yang tak diakui. Gol tersebut terjadi dalam laga kontra Uruguay di matchday kedua Grup H Piala Dunia 2022.
Timnas Portugal sukses meloloskan diri ke babak 16 besar Piala Dunia 2022 berkat kemenangan ini. Laga itu sendiri dilangsungkan di Stadion Lusail pada Selasa 29 November 2022 dini hari WIB.
Dua gol kemenangan Selecao Das Quinas -julukan Timnas Portugal- dicetak oleh Bruno Fernandes menit 54 dan 90+3 melalui tendangan penalti. Namun, gol pertama Bruno dicetak dengan adanya indikasi tersentuh oleh Cristiano Ronaldo.
Melansir dari Sportbible, Rabu (30/11/2022) FPF dikabarkan bakal mengajukan banding ke FIFA mengenai gol pertama Timnas Portugal. Mereka menilai gol tersebut adalah milik Ronaldo.
Pemain berusia 37 tahun itu sempat membuat semua penonton bergembira usai mencetak gol pembuka pada menit ke-54. Ronaldo berhasil memasukan bola usai menerima umpan silang Fernandez.
Ronaldo pun sempat merayakan gol tersebut, tetapi Video Assistant Referee (VAR) tak menganggap gol tersebut adalah miliknya. Justru tendangan Fernandez dinilai masuk untuk membawa Timnas Portugal unggul.
Sementara itu, Adidas mengeluarkan pernyataan mengenai gol pertama Timnas Portugal menghadapi Uruguay. Mereka mengatakan sensor yang terdapat di bola tak menujukkan adanya sentuhan dari Ronaldo untuk mencetak gol.
“Dalam pertandingan antara Portugal dan Uruguay, menggunakan teknologi bola yang ditempatkan di bola pertandingan resmi Adidas Al Rihla, kami dapat secara definitif menunjukkan tidak adanya kontak pada bola dari Cristiano Ronaldo untuk gol pembuka," tulis pernyataan resmi Adidas.
Adidas menegaskan bahwa grafik yang dihasilkan dari teknologi sensor tersebut tidak mungkin meleset. Menurut mereka, teknologi itu sangat akurat dalam mendeteksi detak jantung pemain.
“Sensor IMU 500 Hz di dalam bola memungkinkan kami menjadi sangat akurat dalam analisis kami,” tutup pernyataan tersebut.
(Reinaldy Darius)
