FEDERASI sepakbola Ukraina (UAF) meminta FIFA untuk segera mendepak Timnas Iran dari Piala Dunia 2022. Hal itu menyusul pemerintah Iran yang disebut telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dengan sistematis.
Sekadar menginformasikan, saat ini di Ukraina tengah melakukan protes terhadap pemerintah Iran. Bahkan, tak sedikit warga negara Iran di Ukraina ikut serta dalam menyuarakan protes ini.
Penyebab protes itu tak lain dan tidak bukan dikarenakan adanya pengiriman drone dari Iran untuk Rusia belakangan ini. Drone ini disebutkan sebagai bala bantuan Iran untuk Rusia dalam menyerang Ukraina.
UAF berencana meminta FIFA untuk menghentikan Iran berpartisipasi dalam turnamen tersebut. Mereka percaya tindakan keras terhadap protes di negara itu "mungkin melanggar prinsip dan norma" FIFA.
UAF juga mengutip "Kemungkinan keterlibatan Iran dalam agresi militer Rusia terhadap Ukraina".
Dikutip laman BBC, Selasa (1/11/2022), Komite eksekutif UAF menggelar pertemuan pada Senin 31 Oktober di mana mereka setuju untuk membuat permintaan kepada FIFA tersebut. Diharapkan FIFA mempertimbangkan hal tersebut sebelum dimulainya Piala Dunia pada 20 November mendatang.
Awal bulan ini, tokoh sepakbola dan olahraga Iran serta kelompok hak asasi manusia, Open Stadiums, juga meminta FIFA untuk melarang tim nasional Iran. Ada juga klub besar Ukraina Shakhtar Donetsk turut melayangkan protesnya.
Kantor Berita Aktivis Hak Asasi Manusia Iran (HRANA) telah melaporkan bahwa 284 orang, termasuk 45 anak-anak, telah dibunuh pasukan keamanan dalam penumpasan protes. Menyusul kematian dalam tahanan polisi seorang wanita yang dituduh mengenakan jilbabnya "secara tidak benar".
(Dimas Khaidar)