BUKAN hanya tuntut Ketua Umum (Ketum) Federasi Sepakbola Indonesia (PSSI), Mochamad Iriawan mundur, dedengkot suporter Persebaya Surabaya, Husin Ghozali pun mendesak Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI di daerah juga meletakan jabatannya. Menurutnya, hal itu merupakan bentuk tanggung jawab moral atas tragedi Kanjuruhan.
Di samping itu, Husin Ghozali menyambut positif rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang mendesak pengunduran diri para pengurus PSSI. Namun pria yang akrab disapa Cak Conk itu tidak puas jika hanya pengurus inti PSSI saja yang mengundurkan diri.
(Mohcamad Iriawan dituntut mundur sebagai Ketum PSSI)
Husin Ghozali berpendapat bahwa asprov-asprov di berbagai daerah juga harus mengundurkan diri. Sebab menurutnya, kecacatan di tubuh PSSI sudah tertanam sampai ke akar-akarnya.
“Untuk masalah federasi yang paling bertanggung jawab, saya sepakat, harusnya, moratorium potong satu generasi federasi, karena nyawa manusia itu tidak bisa dipertanggung jawabkan hanya dengan turun atau mengundurkan diri,” kata Husin Ghozali di Jakarta.
“Lebih dari itu sebetulnya, nggak pantas mereka ada di federasi, semuanya, mulai dari saprovnya, sampai para orang orang di dalam federasi (harus mengundurkan diri),” tegasnya.
Lebih lanjut, Husin Ghozali juga mengapresiasi kinerja TGIPF. Dirinya sepakat dengan TGIPF bahwa PSSI merupakan salah satu pihak yang paling bertanggung jawab atas terjadinya tragedi Kanjuruhan.
“TGIPF sangat luar biasa ya kerjanya, saya apresiasi, menurut saya, sudah ketebak ya hasilnya, kemudian menyangkut siapa yg bertanggung jawab, saya sepakat,” ucap Koordinator Green Nord tersebut.
“Kedepannya tinggal Presiden yang menentukan, tetapi masalah federasi kan pemerintah gak bisa intervensi, banyak diserahkan ke pihak federasi atau ke FIFA-nya langsung,” tutupnya.
(Hakiki Tertiari )