BELASUNGKAWA atas tragedi Stadion Kanjuruhan, Cadiz mengibarkan bendera Indonesia setengah tiang di markas mereka, Stadion Nuevo Mirandila. Tragedi Stadion Kanjuruhan menjadi salah satu tragedi kelam dunia sepakbola.
Tragedi yang memakan korban ratusan jiwa itu menjadi memori buruk sepakbola Indonesia. Tidak hanya di Indonesia, bahkan di dunia.
Sebagai pengingat, tragedi di Stadion Kanjuruhan itu terjadi pasca laga Arema FC vs Persebaya Surabaya pada 1 Oktober 2022 malam WIB. Kekalahan tim tuan rumah dengan skor 2-3, membuat para pendukung tumpah ruah ke lapangan.
Banyaknya para suporter yang turun pun membuat aparat keamanan sulit mengontrol keadaan. Kondisi tersebut pun semakin tidak kondusif, sampai akhirnya polisi menembakkan gas air mata ke tribun.
BACA JUGA:Udinese vs Atalanta Berakhir 2-2, Ini Klasemen Sementara Liga Italia 2022-2023 hingga Pekan Ke-9
Suporter yang panik berdesakkan keluar tribun sehingga mengakibatkan banyak yang terinjak dan kehabisan napas. Akhirnya pada keesokan harinya dari data Kepolisian RI korban meninggal dunia mencapai lebih dari 131 orang.
Jumlah kematian itu membuat tragedi ini sebagai salah satu yang terparah dalam sejarah sepakbola dunia. Sebab, itu perhatian seluruh dunia saat ini tertuju pada kasus tersebut.
Follow Berita Okezone di Google News