GELADANG Persita Tangerang, Nelsom Alom ikut mendesak Ketua Umum (Ketum) Federasi Sepakbola Indonesia (PSSI), Mochamad Iriawan untuk mundur dari jabatannya. Selain itu, Nelson Alom juga menyoroti para pengurus PSSI yang lolos begitu saja dari sanksi pidana imbas tragedi Kanjuruhan, yang terjadi Sabtu 1 Oktober 2022 silam.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD menyebut bahwa PSSI tidak bisa disentuh oleh pemerintah. Sebab PSSI dilindungi oleh statuta Federasi Sepakbola Internasional (FIFA).
(Desakan kepada Mochamad Iriawan agar mundur sebagai Ketum PSSI)
Intervensi pemerintah terhadap FIFA akan menyebabkan Indonesia terkena sanksi dari PSSI. Sebagaimana yang terjadi pada 2015 silam.
Alhasil, PSSI selalu saja lolos dari hukuman apapun. Terbaru, anggota PSSI tidak ada yang masuk jadi tersangka dalam tragedi Kanjuruhan. Sedangkan Direktur Utama (Dirut) PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), Akhmad Hadian Lukita masuk di antara enam tersangka lainnya.
Hal ini membuat Nelson Alom mengernyitkan dahi. Pemain 30 tahun itu mengatakan bahwa perlindungan regulasi FIFA membuat para pengurus PSSI menjadi tidak punya moral dan tanggung jawab.
Oleh sebab itu, Nelson Alom berharap agar para pengurus Ketum PSSI beserta jajarannya mengundurkan diri. Menurutnya, hal itu adalah cara terhormat untuk bertanggung jawab.
“Tidak bisa diintervensi pemerintah karena berlindung di balik regulasi, tidak ada tanggung jawab moral, kalau berjiwa besar, mundur jadi pilihan terhormat,” kata Nelson Alom melalui Twitter pribadinya.
Nelson Alom merupakan satu dari sekian banyak orang yang menuntut agar para pengurus PSSI mengundurkan diri. Sebelumnya, Presiden Madura United, Achsanul Qosasi juga mendesak agar para pengurus PSSI mengucap kata mundur.
Selain itu, muncul petisi untuk mendesak agar pengurus PSSI termasuk Ketua Umum (Ketum), Mochamad Iriawan mengundurkan diri. Sejauh ini, petisi tersebut sudah ditandatangani 40 ribu orang lebih.
(Hakiki Tertiari )