TERKAIT tewasnya Tri Fajar Firmansyah, PSS Sleman meminta polisi mengusut tuntas kejadian ini. Para pelaku diharapkan bisa bertanggung jawab atas perbuatannya.
Pihak kepolisian sampai saat ini masih terus memburu lima pelaku pengeroyokan suporter PSS Sleman, Tri Fajar Firmansyah. Kepolisian Resor (Polres), Sleman, Yogyakarta sebelumnya telah mengamankan dua pelaku. Namun, masih ada lima pelaku lain yang masih berkeliaran bebas.

PSS Sleman secara resmi meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus tersebut. Humas PSS, James Purba berharap pihak kepolisian bisa bersikap tegas dan adil.
“Harapannya kasus ini menjadi yang terakhir dan pihak kepolisian agar lebih peka dalam lingkup kerjanya, untuk teman-teman suporter, tolong saling jaga satu dan lainnya agar terhindari dari provokasi dan tindak kekerasan,” kata James dilansir laman resmi klub, Jumat (5/8/2022).
Tri Fajar menambah daftar panjang korban ketidakdewasaan suporter Indonesia. Ia merupakan korban salah sasaran dari dua kelompok yang kala itu saling bersitegang, yakni suporter Persis Solo dan kelompok lain yang diduga suporter PSIM Yogyakarta.

Insiden bermula kala suporter Persis Solo ingin menyaksikan tim kesayangannya berlaga di pekan ke-1 Liga 1 2022-2023 pada 25 Juli 2022 lalu. Di perjalanan, suporter Persis dihadang oleh sekelompok warga yang diduga merupakan suporter PSIM.
Insiden kemudian berlanjut pada malam hari. Akan tetapi, seorang juru parkir tidak bersalah bernama Tri Fajar yang merupakan suporter PSS Sleman malah menjadi korban pengeroyokan yang salah sasaran.
Pihak PSS sendiri akan memberikan penghormatan kepada Tri Fajar di laga versus Arema FC pada pekan ketiga Liga 1 2022-2023 pada Jumat (5/8/2022). Anak asuh Seto Nurdiantoro akan mengenakan pita hitam untuk mengenang almarhum.
(Andika Pratama)