BLORA – Bek kiri andalan Tim Nasional (Timnas) Indonesia, Pratama Arhan, tengah menemani ibunya, Surati, yang tengah sakit di Blora, Jawa Tengah. Sebagai seorang anak, Pratama dengan setia menemani sang ibu.
Sebagaimana diketahui, Pratama dan para pemain Timnas Indonesia lainnya belum lama ini menyelesaikan proses karantina di Jakarta usai menjadi runner-up Piala AFF 2020. Jika pemain-pemain lain kembali ke klub masing-masing, bek kiri PSIS Semarang itu langsung mudik ke Blora.
Jadi, sang ibu sakit sejak Skuad Garuda bertanding kontra Thailand di leg I final Piala AFF 2020. Saat itu, Pratama tidak main akibat akumulasi kartu kuning.
Bupati Blora, H Arief Rohman, yang semula ingin menjamu Arhan, pun mengurungkan niatnya setelah melihat kondisi Surati sedang sakit. Bupati langsung membawakan dokter untuk memeriksa kondisi Surati.
BACA JUGA: 3 Kiper Keturunan yang Bisa Perkuat Timnas Indonesia, Nomor 1 Bikin Heboh dan Dapat Direbut Vietnam
Setelah diperiksa dokter, ternyata tensi Surati tinggi. Karena keadaannya lemas, Surati dibawa ke rumah sakit dengan diantar Bupati Arief untuk mendapatkan perawatan intensif.
Surati bukan hanya sosok ibu bagi Pratama, tetapi juga pendukung setianya. Surati merupakan sosok yang berjasa besar dalam mengantarkan Pratama menjadi pesepakbola profesional seperti sekarang.
Dulu, Surati sampai berutang agar bisa membelikan sepatu sepakbola untuk sang anak. Pada akhirnya, Surati memberikan Arhan sepatu seharga Rp25.000. Sayangnya, baru satu kali pakai, sepatu tersebut sudah jebol. Momen itu pun selalu dikenang Surati.
“Dulu, kami memang memang susah sekali, utang sana-sini. Dulu, dia tidak punya sepatu, tidak punya Rp25.000, dan itu pun sekali dipakai udah jebol,” kata Surati.
“Ibu juga kalau ada turnamen sering berutang untuk biaya turnamen itu sendiri. Sebab, itu demi kebaikan Arhan sendiri,” tutupnya.
(Andika Pratama)