Sandy Walsh dan 3 Pemain Keturunan Ini Jadi Andalan Timnas Indonesia di Playoff Kualifikasi Piala Asia 2023?
TIM Nasional (Timnas) Indonesia akan turun di playoff babak ketiga Kualifikasi Piala Asia 2023 kontra Taiwan. Leg I diselengarakan di Indonesia pada 7 September 2021. Kemudian, leg II dilangsungkan di markas Taiwan pada 12 Oktober 2021. Jika menang, Timnas Indonesia akan lolos ke babak ketiga Kualifikasi Piala Asia 2023.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi, mendukung penuh keputusan apa yang diambil pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. Hal itu termasuk soal pemilihan pemain yang diambil juru taktik asal Korea Selatan tersebut.
(Shin Tae-yong, pelatih Timnas Indonesia)
“Hasil pada babak Kualifikasi Piala Dunia 2022 menjadikan Indonesia harus mengikuti playoff dan akan melawan Taiwan. PSSI akan mempersiapkan tim dengan baik untuk menghadapi laga tersebut, apalagi Taiwan tim yang harus diwaspadai," kata Sekjen PSSI, Yunus Nusi, mengutip dari laman resmi PSSI, Jumat (25/6/2021).
"Terkait pemilihan pemain tentu menjadi kewenangan pelatih Shin Tae-yong. PSSI mendukung penuh program latihan dari pelatih Shin Tae-yong demi hasil maksimal di playoff untuk lolos ke babak kualifikasi dan nantinya dapat meraih tiket ke putaran final Piala Asia 2023," tambah Yunus Nusi.
Sekarang yang jadi pertanyaan, akankah Shin Tae-yong mengandalkan pemain senior, plus pemain-pemain keturunan di playoff babak ketiga Kualifikasi Piala Asia 2023? Peluang itu sangat besar.
Sebab, Shin Tae-yong dipercaya takkan mau berjudi dengan mengandalkan mayoritas pemain muda, layaknya saat turun di sisa laga babak kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia. Kans Shin Tae-yong memanggil pemain keturunan pun sangat besar.
Ketika memimpin skuad Timnas Indonesia U-19 yang dipersiapkan untuk Piala Dunia U-20 2021, Shin Tae-yong memanggil sejumlah pemain keturunan. Mereka ialah Elkan Baggott dan kakak adik Kelana serta Luah Mahessa.
Bahkan, jika pemusatan Latihan Timnas Indonesia U-19 di Spanyol pada pengujung 2020 berjalan lancar, bukan tak mungkin semakin banyak pemain keturunan menghiasi skuad Garuda Nusantara saat itu.
