“Penyerang klasik di sayap dan tim selalu mencari untuk menyerang, tapi itu bukan lagi Holy Grail (Cawan Suci). Anda bisa menyerang dengannya, bisa bertahan dengannya, dan bisa menekan lawan di area mana pun,” tuturnya.
Pria berusia 69 tahun itu juga menyindir kegagalan Paris Saint-Germain (PSG) menjuarai Liga Champions pada musim 2019-2020. Selain PSG, Van Gaal juga menyinggung kekalahan Manchester City dari Chelsea di Final Liga Champions 2020-2021.

“Sebuah tim selalu lebih kuat dari sebelas pemain individu. PSG tidak akan pernah memenangkan Liga Champions dengan semua individualis itu,” ucap Van Gaal.
“Sungguh fantastis, bahwa Tuchel menang, saya pikir Man City tidak akan menang karena Guardiola terus menyerang, ada DNA Ajax lagi, tetapi ini tentang memiliki keseimbangan,” pungkasnya.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)