LIONEL Messi tak terbantahkan sebagai salah satu pemain terbaik dalam sejarah sepakbola. Pencapaian yang telah diraih baik untuk individu atau tim mempertegas statusnya sebagai yang terbaik.
Akan tetapi, meski punya segudang prestasi nyatanya perjalanan karier Messi sebagai pesepakbola tetaplah tidak sempurna. Ada beberapa momen di mana penyerang berpaspor Argentina itu berada dalam situasi paling buruk bersama timnya, Barcelona.
Dilansir dari laman Sportskeeda, Selasa (23/3/2021), berikut momen memalukan Messi
3. Barcelona Kalah 0-4 dari Liverpool
Barcelona berubah menjadi tim yang berjuang lebih keras pada fase gugur di ajang Liga Champions dalam beberapa musim terakhir. Salah satu hal memalukan pernah dialami Blaugrana saat menghadapi Liverpool pada 2019 kemarin.
Berlaga di babak semifinal, Barcelona yang saat itu ditukangi Ernesto Valverde berhasil meraih kemenangan telak 3-0. Akan tetapi, Lionel Messi dan rekan-rekan gagal melaju ke partai puncak setelah Liverpool berhasil comeback dan menang empat gol tanpa balas di leg kedua.
2. Barcelona Kalah 4-0 dari Bayern Munich (7-0 secara Agregat)
Selain Liverpool, raksasa Jerman, Bayern Munich jadi tim lain yang pernah mempermalukan Lionel Messi dan Barcelona. Hal tersebut terjadi di babak perempatfinal ajang Liga Champions 2012-2013 lalu.
Bayern tampil luar biasa dengan mengalahkan Barcelona 3-0 di leg pertama. Die Roten -julukan Bayern- kembali menggila di Allianz Arena dengan menggilas tim katalan empat gol tanpa balas. Barcelona hancur lebur kalah 0-7 secara agregat dari Thomas Muller dan rekan-rekan.
1. Barcelona Kalah 2-8 dari Bayern Munich
Raksasa Jerman, Bayern Munich, bukan hanya sekali jadi mimpi buruk bagi Lionel Messi dan rekan-rekan. Selain pada Liga Champions 2012-2013, Bayern Munich juga pernah membantai Barcelona dengan skor cukup telak 8-2.
Hasil tersebut bahkan jadi kekalahan terbesar Barcelona di abad ke-21 ini. Hal tersebut terjadi saat kedua raksasa Eropa itu bertarung di perempat final Liga Champions pada tahun 2020. Pertandingan itu dilakukan setelah dimulainya kembali sepak bola setelah penundaan kompetisi akibat pandemi Covid-19.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)