MINO Raiola saat ini dikenal sebagai agen sepakbola yang paling kontroversial di dunia. Bisa dibilang, Raiola bagaikan dua sisi mata uang yang tak dapat dipisahkan. Di satu sisi, ia dibenci oleh klub-klub. Pada sisi yang lain, banyak pemain bintang yang menjadi kliennya.
Sebelum membicarakan soal Raiola, ada baiknya kita mengenal agen sepakbola itu sendiri. Secara sederhana, agen bisa disebut sebagai perantara atau penguhubung antara pemain dengan pihak klub. Sebab, ia yang akan merepresentasikan pemain dalam urusan kontrak dan hal-hal terkait.
Maka dari itu, agen haruslah orang yang bisa dipercaya oleh pemain. Pasalnya, ia memiliki tugas untuk mengamankan kesepakatan terbaik bagi kliennya. Namun, kesepakatan terbaik yang dimaksud di sini bukanlah sekadar menegosiasikan gaji saja.
Baca juga: Tak Kunjung Tampil Oke, di Mana Posisi Terbaik Pogba Bersama Man United?
Sejatinya banyak faktor yang dipertimbangkan sebelum seorang pemain meneken kontrak dengan klub. Durasi kontrak, bonus yang disepakati, klausul tebus, hingga nilai transfer merupakan hal-hal yang menjadi bahan pekerjaan seorang agen untuk dinegosiasikan.
Seorang agen juga harus jeli dalam melihat segala situasi. Dalam kasus Gianluigi Donnarumma misalnya, berstatus sebagai salah satu pemain muda paling berakat di dunia, Raiola selalu menolak setiap kali AC Milan mencoba memasukkan klausul tebus yang tinggi terhadap kliennya tersebut.
Sebab, hal itu bisa membuat Donnarumma sulit untuk hengkang ke klub lain. Selain itu, Raiola juga saat ini mendesak Milan untuk memberikan kenaikan gaji menjadi 7 juta euro per tahun untuk Donnarumma, mengingat masa kontrak sang penjaga gawang akan habis pada 30 Juni 2021.