TURIN – Hari ini 71 tahun yang lalu (4 Mei 1949), sebuah tragedi memilukan menimpa persepakbolaan Italia. Salah satu skuad terbaik dalam sejarah sepakbola mesti meregang nyawa karena pesawat yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan. Skuad yang dimaksud adalah Torino.
Saat itu pada pengujung April 1949, kapten Torino Valentino Mazzola sedang membaca satu persatu surat yang ada di kota surat depan rumahnya. Ternyata, salah satu surat yang dibaca Mazzola berasal dari Francisco Jose Ferreira.
Jose Ferreira merupakan pesepakbola asal Portugal yang memperkuat Benfica. Kala itu, Ferreira mengundang Torino yang merupakan klub terkuat di Italia (bahkan di Eropa) untuk menjalani laga perpisahan dirinya yang ingin pensiun sebagai pesepakbola. Nantinya, Torino akan dipertemukan dengan klubnya saat itu, Benfica.
Mazzola pun meminta izin kepada presiden Torino, Ferruccio Novo, untuk menghadiri laga tersebut. Tidak disangka, Novo pun memberikan izin tak lama setelah Torino memastikan gelar juara Liga Italia kelima beruntun
Alhasil pada 3 Mei 1949 pagi waktu setempat, sebanyak 18 pemain Torino berangkat ke Lisbon, Portugal. Kemudian pada malam harinya laga pun digelar. Laga yang dijejali puluhan ribu penonton itu berakhir 4-3 untuk kemenangan Benfica.
BACA JUGA: Presiden Torino Dukung Usul Ilmuwan Hentikan Liga Italia 2019-2020
Meski kalah, skuad Torino tetap pulang dengan sukacita karena mampu menghibur puluhan ribu fans yang ada di Portugal. Kemudian pada 4 Mei 1949 sekira pukul 15.15 waktu setempat, mereka memutuskan pulang ke Turin, Italia. Saat itu mereka menggunakan pesawat rute Barcelona-Turin (dari Lisbon ke Barcelona, skuad Torino menggunakan bus).