KERJA keras Mason Mount menembus tim utama Chelsea dari akademi kini mulai terbayar. Si Biru mengikat pemain kelahiran 10 Januari 1999 itu dengan kontrak lima tahun hingga Juni 2024 plus bayaran senilai 77 ribu poundsterling (setara Rp1,4 miliar) per pekan.
Gaji yang diterima Mason Mount di Chelsea jauh lebih tinggi dibandingkan biaya hidup standar di London selama satu bulan. Sekadar informasi, menurut situs Investopedia, biaya hidup di London selama sebulan sekira 2.000 poundsterling (setara Rp361 juta).
(Kolam es yang berada di rumah Mason Mount)
Bergelimang uang di usia muda biasanya akan membuat seorang pemain hidup dalam kemewahan. Koleksi mobil sport terkini, rumah mewah bergaya mansion, dan pesta pora, menjadi gaya hidup normal seorang pesepakbola dengan gaji tinggi.
Namun, tidak demikian halnya dengan Mason Mount. Pemain berkebangsaan Inggris itu justru memilih hidup sederhana. Sebuah pilihan yang cukup mengagetkan mengingat masa kecilnya berasal dari keluarga kelas menengah di Inggris Selatan, tepatnya Kota Portsmouth.
Tempaan hidup di Portsmouth sedikit banyak berpengaruh terhadap lifestyle seorang Mason Mount. Alih-alih menghabiskan uang untuk berfoya-foya, ia memilih dengan bijak menggunakan pendapatannya untuk keluarga.