BANDUNG - Bhayangkara FC musim lalu tampil mengejutkan. Mereka tampil impresif dan sukses meraih titel juara Liga 1 2018. 'The Guardians' mematahkan dominasi tim-tim besar di Indonesia.
Tapi, musim ini, hasil yang dicapai Bhayangkara FC tidak seimpresif musim lalu. Hingga pekan ke-11, Bhayangkara FC bahkan hanya bercokol di peringkat 15 klasemen sementara.
Hal itu seolah menjadi sebuah ironi. Sebab, sebagai tim juara, Bhayangkara FC kini justru masuk di jajaran papan bawah.
Pelatih Simon McMenemy mengungkap penyebab timnya kesulitan musim ini. Salah satunya karena status sebagai juara bertahan.
Baca juga Persib Tak Jadikan Tren Buruk Bhayangkara FC sebagai Keuntungan
Sebagai juara bertahan, tim-tim yang menghadapi Bhayangkara FC menurutnya punya motivasi berlipat. Mereka ingin mengalahkan Bhayangkara FC setiap bertemu.
"Musim ini di liga sangat lebih berat untuk Bhayangkara FC karena kita datang dengan status sebagai juara bertahan. Pasti ketika melawan Bhayangkara FC, mereka tidak hanya bermain 100 persen, tapi 110 persen," kata Simon di Graha Persib, Kota Bandung.
Ia pun sadar hal itu sebagai konsekuensi yang harus dialami timnya. Hadangan lawan dirasa akan jauh lebih berat dibanding musim lalu.

Secara perlahan, ia terus memberikan pengertian pada anak asuhnya agar meningkatkan permainan dan motivasi. Sehingga, secara perlahan Bahayangkara FC diharapkan bisa kembali ke trek yang seharusnya.
"Saya sudah bilang ke pemain musim lalu dengan 100 persen kemampuan kita juara. Musim sekarang harus ditambah lagi, mereka harus bekerja lebih keras lagi," tutup Simon.
(Fetra Hariandja)