MANCHESTER United merupakan klub tersukses di Inggris. The Red Devils –julukan Man United– tercatat sebagai klub dengan koleksi trofi Liga Inggris terbanyak, yakni 20 gelar. Sementara di Liga Champions, Man United juga meraih tiga trofi.
Sepanjang sejarah berdirinya klub, banyak pemain hebat pernah berseragam Man United. Beberapa di antaranya ialah Eric Cantona, Ryan Giggs, Cristiano Ronaldo dan banyak lagi. Terkait Ronaldo, pesepakbola berpaspor Portugal itu meninggalkan Man United pada 2009 untuk bergabung dengan Real Madrid.
Sempat kesulitan berprestasi di musim-musim awal membela Madrid, Ronaldo kemudian jadi bintang dari kesuksesan Los Blancos –julukan Madrid– meraih tiga trofi Liga Champions dalam empat musim terakhir. Bisa dibilang, karier Ronaldo jauh lebih baik bersama Madrid ketimbang saat membela Man United.
Namun, tak semua pemain merasakan hal yang sama dengan Ronaldo. Ada beberapa pemain yang justru mengalami penurunan karier usai meninggalkan Man United. Siapa saja mereka?
Berikut 5 pemain yang menyesal setelah tinggalkan Man United, mengutip dari Sportskeda:
5. Ruud van Nistelrooy
(Foto: AFP/Paul Barker)
Nistelrooy merupakan mesin gol Man United pada 2001-2006. Dalam periode itu, penyerang berpaspor Belanda itu mencetak 150 gol dari 219 penampilan. Ia pun mempersembahkan empat trofi selama lima musim membela Man United. Kemudian pada musim panas 2006, Nistelrooy memutuskan hengkang ke Real Madrid.
Di dua musim awal membela Madrid (2006-2007 dan 2007-2008), Nistelrooy tampil moncer. Selain membawa Madrid juara Liga Spanyol di dua musim tersebut, ia juga keluar sebagai top skor di edisi 2006-2007. Namun, memasuki musim 2008-2009, peran Nistelrooy mulai tak terlihat. Di musim tersebut, ia hanya tampil di enam pertandingan dengan raihan empat gol.
Bahkan semusim kemudian, ia hanya tampil di satu laga! Alhasil pada musim dingin 2010, Nistelrooy dilego ke Hamburg SV, hingga akhirnya pensiun bersama Malaga di akhir musim 2011-2012.
4. Andy Cole
(Foto: AFP/Odd Andersen)
Andy Cole merupakan salah satu aktor utama Man United saat merebut treble winner pada 1998-1999. Selama tujuh tahun (1995-2002) membela Man United, eks bomber Timnas Inggris itu mencetak 119 gol dari 270 penampilan. Selama membela Man United, Cole total meraih sembilan gelar dan tiga di antaranya merupakan Liga Inggris.
Singkat kata pada Januari 2002, Cole hengkang ke Blackburn Rovers. Sejak saat itu, Cole hanya membela tim-tim medioker seperti Fulham, Manchester City (pada 2005-2006 Man City belum dikategorikan tim kuat), Portsmouth, Birmingham City, Sunderland, Burnley hingga pensiun bersama Nottingham Forrest di akhir musim 2007-2008.
3. David Beckham
(Foto: AFP/Peter Wilcock)
Beckham merupakan pemain jebolan akademi Man United. Ia sudah naik ke tim utama pada 1994, atau ketika berusia 19 tahun. Selama membela Man United (1994-2003), Becks –sapaan akrab Beckham– menyabet 13 trofi dengan koleksi 85 gol dan 36 assist dari 382 penampilan. Setelah terlibat pertengkaran dengan pelatih Man United Sir Alex Ferguson, Beckham pun dilego ke Madrid pada musim panas 2003.
Bersama Madrid, Beckham tak bisa dikatakan sukses. Selama empat musim berada di Santiago Bernabeu, Becks hanya menyabet dua trofi (Liga Spanyol 2006-2007 dan Piala Super Spanyol 2003). Setelah itu pada 2007, Beckham pindah ke Los Angeles Galaxy, sembari beberapa kali dipinjamkan ke AC Milan dan akhirnya pensiun bersama PSG di akhir musim 2012-2013.
2. Carlos Tevez
(Foto: AFP/Ian Kington)
Tevez hanya dua musim (2007-2008 dan 2008-2009) membela Man United. Meski hanya dua musim berada di Old Trafford, Tevez total menyabet enam trofi dan salah satunya merupakan egalr Liga Champions 2008-2009. Setelah itu Tevez hengkang ke rival satu kota Man United, Manchester City.
Bersama Man City Tevez tampil lumayan. Ia mengemas 73 gol dari 148 penampilan. Kemudian pada 2013 Tevez hengkang ke Juventus. Selama dua musim membela Juventus, penyerang berpaspor Argentina itu mencetak 50 gol dari 96 penampilan. Meski dari catatan gol cukup oke, Tevez gagal memenangi trofi Liga Champions bersama Man City dan Juventus.
Setelah itu Tevez hengkang ke Boca Juniors dan kemudian melanjutkan karier bersama Shanghai Shenhua. Titik terendah karier Tevez bisa dibilang saat membela Shanghai. Meski berstatus sebagai pemain dengan gaji tertinggi di dunia, Tevez hanya mencetak empat gol dari 20 penampilan. Alhasil pada awal tahun ini, Tevez kembali berseragam Boca.
1. Park Ji Sung
(Foto: Andrew Yates/AFP)
Park tujuh musim (2005-2012) membela Man United. Selama membela Man United, gelandang asal Korea Selatan itu meraih 12 trofi. Bahkan Park tercatat sebagai pemain Asia pertama yang tampil di final Liga Champions, tepatnya saat Man United menghadapi Barcelona di edisi 2010-2011.
Pada 2012, Park hengkang ke QPR. Bersama QPR, Park sering terkena cedera dan sempat dipinjamkan ke klub lamanya, PSV Eindhoven. Singkat kata setelah tampil melempem bersama QPR dan PSV, Park memutuskan pensiun di akhir musim 2013-2014.
(Ramdani Bur)