Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Neymar Diboyong PSG Seharga Rp3.5 Triliun, Monchi: Transfer Itu Merusak Sepakbola!

Ezha Herdanu , Jurnalis-Sabtu, 05 Agustus 2017 |08:08 WIB
Neymar Diboyong PSG Seharga Rp3.5 Triliun, Monchi: Transfer Itu Merusak Sepakbola!
A
A
A

ROMA – Saga transfer Neymar Junior da Silva menuju Paris Saint-Germain (PSG) pada bursa transfer musim panas 2017 akhirnya berakhir sudah. PSG akhirnya resmi meminang mantan kapten Timnas Brasil tersebut dari Barcelona.

Tidak tanggung-tanggung, manajemen PSG memboyong Neymar dengan klausul penembusan sebesar 222 juta euro atau sekira Rp3.5 triliun. Kondisi tersebut, Neymar pun dinobatkan sebagai pemain termahal di dunia mengalahkan transfer Paul Pogba ke Manchester United musim panas tahun lalu.

Besarnya transfer Neymar menuju PSG memang menimbulkan pro-kontra dari beberapa kalangan. Ada yang mendukung, tapi banyak yang mencibir keputusan manajemen PSG mengeluarkan segitu banyak uang hanya untuk memboyong satu pemain saja.

(Baca juga: Hazard Dibidik Barca sebagai Sukses Neymar, Conte: Kami Takkan Jual Pemain Bintang!)

Salah satu sosok yang mencibir keputusan PSG tersebut adalah Direktur Olahraga AS Roma, yakni Ramon Rodriguez Verdejo atau yang kerap disapa Monchi. Ia menilai transfer Neymar tersebut memiliki potensi besar untuk memberikan dampak negatif pada sepakbola, khususnya harga pemain.

“Harga transfer Neymar menuju Paris Saint-Germain? Itu membuat saya merasa sedikit takut dan tidak nyaman pada saat ini. Transfer itu memiliki dampak domino yang sangat besar terhadap perkembangan sepakbola saat ini,” ucap Monchi, seperti disadur dari Football Italia, Sabtu (5/8/2017).

(Baca juga: Mengejutkan! Begini Komentar Neymar Setelah Resmi Gabung PSG)

“Saya tidak tahu kemana kita akan pergi dan saya tidak ingin berpikir bahwa kita sendang membangun sebuah gelembung artifisial yang akan meledak di masa depan. Seperti gelembung properti, yang telah merusak tatanan ekonomi global,” sambungnya.

“Angkanya membuat saya tidak nyaman. Ketika kondisi ekonomi selain sepakbola melaporkan bahwa banyak orang yang menderita dalam kehidupan sehari-hari. Terkadang kita harus menjadi cermin, tapi kadang juga tidak,” tuntas pria berkebangsaan Spanyol tersebut.

(Mochamad Rezhatama Herdanu)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita bola lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement