NAMA Luis Nani dielu-elukan di Piala Eropa 2016. Meskipun seperti dilupakan begitu saja dalam beberapa musim terakhir, pemain yang doyan menyisir sisi sayap lapangan ini tampil mengesankan bersama Portugal dalam turnamen antarnegara Eropa di Prancis.
Bersama Portugal di Piala Eropa 2016, Nani sejatinya tidak dipasang di posisi alaminya yakni pemain sayap. Di atas papan formasi pelatih Fernando Santos, dia diduetkan bersama Cristiano Ronaldo dalam sistem 4-3-1-2. Kendati begitu, dia dibebaskan untuk melakukan kreasi dalam bentuk apapun di area pertahanan lawan.
Maka itu, tidak heran jika Nani terkadang terlihat berada di posisi sayap, ataupun menjemput bola dari lini tengah. Pemain dengan nama lengkap Luis Almeida da Cunha ini bahkan memiliki rasio tendangan ke gawang lawan sebanyak 3,5 per pertandingan, lalu passing sukses mencapai 87,4 persen.
DItaruhnya Nani sebagai penyerang juga menguntungkan untuk dirinya sendiri. Itu terbukti dengan raihan golnya yang sudah mencapai angka tiga. Terkini, pemain berusia 29 tahun tersebut menjadi salah satu pencetak gol Portugal saat melawan Wales di babak semifinal pada 7 Juli 2016.

Kala melawan Wales, Nani menjalankan perannya sebagai penyerang dengan sempurna lantaran “ngendok” di depan gawang Hennessey untuk menyambut tendangan Ronaldo dan gol! Dia pun melakukan selebrasi dengan menghampiri CR7 untuk berterima kasih.
Piala Eropa 2016 menjadi ajang pembuktikan Nani bahwa kualitasnya belum pudar. Bisa jadi dia akan kembali menjadi sosok yang menentukan bagi Portugal di partai final yang akan digelar pada Senin 11 Juli 2016.
Baru-baru ini, Nani memutuskan hengkang dari Fenerbahce menuju Valencia dengan mahar 8,5 juta euro. Bermain di La Liga akan sangat cocok buatnya lantaran iklim persepakbolaan Spanyol yang menuntut seorang pemain memiliki teknik tinggi dalam mengolah bola.
(Pidekso Gentur Satriaji)