JAKARTA – Seperti tahun lalu, Benfica berhasil melaju ke partai pamungkas Europa League musim ini. Namun, perjalanan Si Elang Portugal, julukan Benfica, menuju partai puncak tidak lah mudah.
Sejatinya, Benfica bermain di penyisihan Liga Champions di Grup C. Sayang, wakil dari Portugal itu kalah head to head dengan Olympiakos Piraeus, yang mendampingi Paris Saint Germain ke babak 16 besar, sedangkan Benfica terpaksa turun ke Europa League.
Di kompetisi kasta kedua ini, Benfica justru memperlihatkan taringnya sebagai salah satu calon juara. Sejumlah lawan tangguh berhasil ditaklukan oleh Si Elang dari Portugal ini satu demi satu.
Lawan pertama yang dihadapi oleh Benfica adalah PAOK. Tim besutan Jorge Jesus itu berhasil melewati pertandingan perdana dengan mulus, setelah menang lewat skor 3-0 di leg pertama. Meski kalah 1-0 dari PAOK di leg kedua, tapi Benfica tetap melaju ke babak selanjutnya.
Pada pertandingan berikutnya, Benfica sudah dihadang oleh lawan tangguh lainnya, Tottenham Hotspur. Beruntung saat menyambangi markas Spurs di London, Si Elang dari Portugal ini mampu bermain 2-2. Tiket ke babak perempatfinal diraih dengan menghancurkan Spurs 3-1 pada leg kedua.
Selanjutnya, Benfica bertemu dengan AZ Alkmaar. Kali ini lawan tidak memberikan perlawanan yang berat karena Si Elang mampu menang dengan skor (2-0 dan 1-0), sehingga memastikan diri melaju ke partai semifinal.
Pada babak empat besar, Benfica sudah ditunggu oleh Juventus, yang kebetulan menjadi tuan rumah di partai final Europa League musim ini. Tapi, dengan perkasa, Benfica mampu menyingkirkan juara Serie A itu.
Setelah mampu menang dengan skor 2-1 di leg pertama di kandang sendiri, Bendica berhasil merebut tiket ke final Europa League untuk kedua kali secara beruntun setelah menahan Juve tanpa gol di Turin.
Di babak final, Juventus sudah ditunggu oleh Sevilla yang menyingkirkan Valencia pada babak empat besar lainnya. Lantas siapakah yang mampu angkat trofi di kompetisi kasta kedua ini?
(Hendra Mujiraharja)