BERLIN - Federasi Sepakbola Eropa (UEFA) mendapatkan kecaman karena diduga memanipulasi sebuah gambar saat menyiarkan secara langsung laga semifinal Euro 2012 antara Jerman kontra Italia beberapa waktu lalu.
Dikabarkan saat sela-sela pertandingan tersebut, terlihat seorang wanita yang merupakan fans Jerman tertangkap kamera tengah meneteskan air mata. Kejadian tersebut terjadi saat Der Panzer dibobol kedua kalinya oleh Mario Balotelli pada menit ke-36.
Namun, faktanya gambar tersebut telah dimanipulasi oleh pihak UEFA. Menurut salah satu stasiun televisi Jerman, ARD, bahwa gambar wanita tersebut diambil sebelum laga dimulai.
Wanita yang diketahui bernama Andrea Dusseldorf tersebut, menuturkan bahwa dirinya terharu karena mendengar lagu kebangsaan Jerman berkumandang sebelum laga dimulai, bukan karena Jerman mengalami kekalahan. Andrea sendiri terkejut saat menerima e-mail dari rekannya yang melihat ia menangis, padahal laga masih menyisakan satu jam.
“Air mata itu bukan karena saya sedih, namun karena terharu melihat para pemain Jerman menyanyikan lagu kebangsaan saat laga baru mau dimulai. Saya hanya terharu,” jelasnya kepada Suddeutshe Zeitung.
Kepala Editor Euro 2012 di ARD, Joerg Schoenenborn, sudah melayangkan surat protes kepada UEFA terkait manipulasi tersebut. “Kami kaget dan kesal. Gambar tersebut tak dapat diterima dan kami sudah membicarakannya dengan UEFA beberapa hari lalu. Kami tinggal meluruskan pembicaraan lebih lanjut,” jelas Schoenenborn, seperti dilansir Sportsillustrated, Rabu (4/7/2012).
Satu kejadian yang menjadi perhatian ARD adalah saat Joachim Low terlihat mengisengi seorang ball boy (menjatuhkan bola yang dipegangnya) saat laga berlangsung melawan Belanda. Pasalnya, adegan tersebut juga dilakukan saat laga belum dimulai.
Schoenenborn sendiri menyayangkan adanya manipulasi saat siaran langsung. “Kita dengan tegas mengatakan pada UEFA bahwa publik di Jerman mengingkan sebuah siaran langsung. Saat sebuah tayang dinyatakan siaran langsung, maka yang ditampilkan pun harus langsung,” tandasnya.
(Muhammad Indra Nugraha)