Dipecat, Patrick Kluivert Disebut Datang ke Timnas Indonesia di Momen yang Tidak Tepat

Andika Rachmansyah, Jurnalis
Jum'at 17 Oktober 2025 17:03 WIB
Patrick Kluivert kala melatih Timnas Indonesia. (Foto: PSSI)
Share :

PATRICK Kluivert telah resmi terdepak dari kursi pelatih Timnas Indonesia. Pengamat sepakbola nasional, Mohamad Kusnaeni, pun turut beri sorotan atas keputusan PSSI ini.

Pria yang akrab disapa Bung Kus itu menilai Kluivert ditunjuk sebagai pelatih Skuad Garuda di momen yang tidak tepat. Karena itu, dia harus mengakhiri segera kerja samanya di PSSI yang sejatinya ada hingga 2027.

1. Patrick Kluivert Dipecat

Pada awal Januari, Kluivert ditunjuk sebagai pengganti Shin Tae-yong di kursi pelatih kepala Timnas Indonesia. Penunjukkan pelatih asal Belanda itu menimbulkan pro dan kontra.

Ada pihak yang menyayangkan keputusan PSSI memecat Shin Tae-yong. Pasalnya, Skuad Garuda dinilai sedang dalam performa terbaiknya.

Publik pun pada akhirnya mencoba ikhlas melepas Shin Tae-yong dan menaruh kepercayaan kepada Kluivert. Sampai akhirnya, pelatih berusia 49 tahun itu berhasil membawa Timnas Indonesia ke ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Tapi sayang, Skuad Garuda justru babak belur di babak tersebut. Timnas Indonesia pun harus mengubur impian ke Piala Dunia 2026.

 

2. Datang di Waktu Tidak Tepat

Kusnaeni mengatakan kalau Kluivert datang di waktu yang tidak tepat. Pelatih asal Belanda itu datang disaat ekspektasi publik sangat tinggi terhadap Timnas Indonesia. Rapornya selama membesut Skuad Garuda juga cukup jeblok, yakni dua kemenangan dari enam pertandingan resmi.

“Kluivert datang ke Timnas Indonesia pada momen yang kurang tepat. Ia datang saat timnas sedang dalam fase yang sangat krusial menuju Piala Dunia. Dan ia tidak punya cukup pengalaman kepelatihan maupun manajerial menghadapi situasi kritis seperti itu,” kata Kusnaeni kepada iNews Media Group, dikutip Jumat 17 Oktober 2025.

“Ekspektasi publik sangat besar terhadap keberhasilan timnas. Ditambah lagi Kluivert menggantikan pelatih sebelumnya yang disukai oleh publik dan dianggap cukup berhasil. Sayangnya Kluivert gagal memenuhi ekspektasi publik itu. Secara prestasi, ia cuma mempersembahkan dua kemenangan dari enam laga resmi. Tidak meyakinkan,” sambungnya.

Selain itu, Kusnaeni menilai, Kluivert tidak bisa membawa perubahan untuk Timnas Indonesia. Menurutnya, Skuad Garuda masih dihantui masalah yang sama.

“Secara permainan, Kluivert juga tidak mampu memberi warna baru atau meningkatkan level permainan timnas. Bisa dibilang, di tangan Kluivert  timnas masih berkutat di lubang yang sama: kurang tajam, kurang kreatif, dan sering bikin kesalahan sendiri,” terang Kusnaeni.

Sebagaimana diketahui, selain Kluivert, PSSI juga menghentikan kerjasama dengan tim kepelatihannya yang berasal dari Belanda. Seperti Alex Pastoor, Denny Landzaat, Gerald Vanenburg, hingga Frank Van Kempen. Dengan begitu, kekosongan terjadi pada kursi pelatih kepala Timnas Indonesia mulai dari level senior hingga U-20.

(Djanti Virantika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Bola lainnya