PATRICK Kluivert satu-satunya pelatih di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia yang tidak memiliki gelar sebagai juru taktik di level profesional. Di luar Patrick Kluivert, pelatih-pelatih yang terjun di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia merupakan juru taktik kelas dunia.
Kita mulai bahas dari peserta Grup A yang berisikan Timnas Qatar, Uni Emirat Arab dan Oman. The Maarons -julukan Timnas Qatar- dibesut Julen Lopetegui.
Julen Lopetegui berpengalaman mengantarkan Sevilla juara Liga Europa 2019-2020, serta membawa Timnas Spanyol kelompok umur kampiun Piala Eropa U-19 2012 dan Piala Eropa U-21 2013.
Selain berprestasi bersama tim-tim di atas, Julen Lopetegui pernah membesut Real Madrid, Timnas Spanyol hingga klub-klub Premier League macam Wolverhampton Wanderers dan West Ham United.
Selanjutnya pelatih Timnas UEA Cosmin Olaroiu juga tidak kalah hebatnya. Pelatih asal Rumania ini pernah menangani Al Hilal, Al Sadd, Al Ain, Timnas Arab Saudi, Jiangsu Suning dan Al-Sharjah. Ia memenangkan banyak trofi selama membesut klub-klub Asia Barat seperti membawa Al Hilal juara Liga Arab Saudi 2007-2008, mengantarkan Al-Ain dua kali juara Liga Uni Emirat Arab hingga Al Sadd jawara Liga Qatar 2010.
Terakhir ada Carlos Queiroz yang menangani Timnas Oman. Ia pernah menjadi asisten Sir Alex Ferguson di Manchester United, hingga menjadi pelatih Timnas Uni Emirat Arab, Afrika Selatan, Real Madrid, Timnas Potugal, Iran, Kolombia, Mesir hingga Qatar. Prestasi terbaik Carlos Queiroz menjadi pelatih membawa Timnas Portugal U-20 juara Piala Dunia U-20 1989 dan 1991.
Bagaimana dengan Grup B? Di Grup B ada tiga juru taktik, yakni Herve Renard (Arab Saudi), Graham Arnold (Irak) dan Patrick Kluivert (Indonesia). Herve Renard pernah membesut Timnas Zambia, Angola, Sochaux, Pantai Gading, Lille, Maroko dan Timnas Putri Prancis
Herve Renard mengantarkan Zambia juara Piala Afrika 2012 dan Pantai Gading kampiun ajang yang sama pada 2015. Graham Arnold yang pernah membesut Timnas Australia senior, Timnas Australia U-23, Central Coast Mariners, Vegalta Sendai, dan Sydney FC juga tidak kalah hebatnya.
Graham Arnold mengantarkan Central Coast Mariners dan Sydney FC kampiun Liga Australia. Merujuk kepada data di atas, hanya Patrick Kluivert yang belum pernah memenangkan trofi di level profesional. Patrick Kluivert sejauh ini berpengalaman menangani tiga tim di level senior, yakni Timnas Curacao, Adana Demirspor dan Timnas Indonesia.
Hasilnya, tak ada trofi yang dimenangkan Patrick Kluivert selama menjadi pelatih. Meski begitu, pengalaman minim sebagai pelatih bukan berarti Patrick Kluivert tidak memiliki kualitas taktik.
Berkat bantuan sederet asisten berpengalaman seperti Alex Pastoor, Denny Landzaat dan Gerald Vanenburg, Patrick Kluivert bukan tak mungkin justru mencetak sejarah. Sejarah yang dimaksud adalah membawa Timnas Indonesia lolos Piala Dunia untuk pertama kalinya!
Kamis, 9 Oktober 2025 pukul 00.15 WIB
Timnas Indonesia vs Timnas Arab Saudi
Minggu, 12 Oktober 2025 pukul 02.30 WIB
Timnas Indonesia vs Timnas Irak
(Ramdani Bur)
