BERIKUT empat negara yang pernah terseret skandal naturalisasi. Salah satunya adalah tetangga Indonesia.
Naturalisasi pemain tengah jadi perbincangan hangat belakangan. Hal itu disebabkan hukuman FIFA terhadap FAM Malaysia perihal pemalsuan dokumen tujuh pemain dari Amerika Latin.
Malaysia dan ketujuh pemain itu langsung dijatuhi hukuman. Ternyata, mereka bukanlah yang pertama. Sebelumnya, ada empat negara yang pernah terseret skandal serupa. Simak ulasan berikut.
4 Negara yang Pernah Terseret Skandal Naturalisasi
Kasus negara satu ini cukup mencolok. Pasalnya, mereka ketahuan memalsukan dokumen termasuk surat baptisan palsu agar setidaknya 12 pemain sepakbola asal Brasil bisa memperkuat Timnas Timor Leste. Sebanyak 9 dari 12 pemain itu pernah tampil di Kualifikasi Piala Dunia.
Alhasil, Timor Leste dicoret dari Kualifikasi Piala Asia 2023 dan dijatuhi denda USD 22 ribu (setara Rp334 juta) dan tambahan USD 56 ribu (setara Rp935 juta). Sekretaris Jenderal FFTL turut dijatuhi hukuman larangan beraktivitas di sepakbola selama tiga tahun.
Negara Eropa ini pernah terseret skandal naturalisasi. Federasi Sepakbola Yunani (HFF) disanksi setelah Timnas Yunani memainkan Apostolos Giannou dalam laga uji coba melawan Timnas Turki pada November 2015.
Giannou ternyata sebelumnya pernah tampil untuk Timnas Australia di level yunior. HFF alpa menyelesaikan prosedur resmi perubahan asosiasi. Alhasil, Yunani dinyatakan kalah WO serta didenda 4 ribu Franc Swiss (setara Rp83 juta).
Negara satu ini terseret skandal naturalisasi gara-gara pemain bernama Nelson Cabrera. Ia turun dalam dua pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2018 Zona CONMEBOL pada September 2016. Timnas Bolivia langsung dinyatakan kalah WO dalam dua laga tersebut.
Federasi Sepakbola Bolivia (FBF) juga dijatuhi dua denda dengan nilai masing-masing 6 ribu Franc Swiss (setara Rp125 juta). Sempat banding, tapi keputusan FIFA justru ditegaskan oleh CAS!
Negara satu ini sampai dua kali melanggar aturan naturalisasi. Pertama, mereka kedapatan memalsukan dokumen 10 pesepakbola putri kelahiran Brasil. Kasus ini membuat Timnas Putri Guinea Ekuator dicoret dari Piala Dunia Wanita 2019 serta dijatuhi dengan 100 ribu Franc Swiss (setara Rp2,08 miliar).
Kasus kedua menyeret nama Emilio Nsue pada Kualifikasi Piala Dunia 2026. Timnas Guinea Ekuator dinyatakan kalah WO dalam dua laga di mana sang pemain dilibatkan. Ia dilarang tampil di laga internasional selama enam bulan dan federasi dijatuhi denda 50 ribu Franc Swiss (setara Rp1,04 miliar).
(Wikanto Arungbudoyo)
