MEDIA Vietnam, TheThao247, meyakini kans Timnas Indonesia lolos Piala Dunia 2026 membesar jika Timnas Iran dicoret. Sebab, satu tiket kemungkinan dialihkan ke peserta di Putaran 4!
Teori soal pencoretan Iran dari Piala Dunia 2026 sudah mengemuka sejak Maret 2025. Ketika itu, Team Melli dipastikan lolos putaran final dari Babak 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Mengapa mereka disebut-sebut akan dicoret? Pemerintah Amerika Serikat (AS) memasukkan warga negara Iran ke dalam daftar hitam atau daftar cekal.
Itu artinya, WN Iran, termasuk pesepakbola, tidak bisa memasuki wilayah AS! Dari sanalah lalu beredar isu Mehdi Taremi dan kawan-kawan tidak diizinkan main di Piala Dunia 2026 di mana AS jadi tuan rumah bersama Kanada, dan Meksiko.
Jika Iran dicoret, maka AFC otomatis akan mengalihkan satu slot ke peserta kualifikasi lain. Besar kemungkinan, menurut TheThao247, jatah itu akan diberikan ke tim di putaran 4.
Di fase itu, tersedia dua tiket otomatis bagi dua juara grup yang akan diperebutkan oleh enam negara. Jika Iran dicoret, maka salah satu dari dua runner up grup bisa menjadi pengganti.
Kebetulan, dua runner up memang akan diadu untuk menentukan wakil AFC di playoff antar-konfederasi. Bisa jadi, pemenang duel ini lolos ke Piala Dunia 2026, sedangkan yang kalah maju ke playoff.
Maka dari itu, TheThao247 menyebut kans Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia semakin besar. Sebab, anak asuh Patrick Kluivert hanya perlu jadi runner up untuk melaju ke Amerika Utara!
“Indonesia dapat meningkatkan peluangnya untuk lolos ke Piala Dunia 2026 dengan perkembangan terkini,” tulis TheThao247.
“Keikutsertaan Iran dalam Piala Dunia keempat berturut-turut saat ini menghadapi risiko besar untuk dibatalkan karena alasan keamanan,” lanjut media itu.
“Hal ini secara tidak langsung akan membantu Indonesia meningkatkan peluang lolos ke Piala Dunia 2026 karena tim peringkat kedua di masing-masing grup juga akan memiliki peluang lebih besar,” tandasnya.
Hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari AFC maupun FIFA. Oleh karena itu, semua kemungkinan bisa saja terjadi.
(Wikanto Arungbudoyo)