SHIN Tae-yong disebut sakit hati karena taktiknya dikritik pemain keturunan. Kritikan itu muncul setelah Timnas Indonesia ditahan Bahrain 2-2 di matchday ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang berlangsung pada Kamis, 10 Oktober 2024 malam WIB.
Kelar pertandingan, sejumlah pemain keturunan mengajak Shin Tae-yong untuk berdiskusi soal taktik yang pas digunakan untuk Timnas Indonesia. Shin Tae-yong ternyata tidak puas dengan kritikan tersebut.
1. Muncul Line Up Aneh Lawan China
Starting XI Timnas indonesia vs China. (Foto: PSSI)
“Untuk alasan Shin Tae-yong dipecat, seperti yang sudah kita dengar adanya dinamika di ruang ganti, terutama setelah laga melawan Bahrain. Tadi saat konferensi pers, pak Erick Thohir bilang sudah membahas pergantian Shin Tae-yong dalam beberapa bulan terakhir, atau mungkin pada September atau Oktober 2024 dan ini sesuai dengan isu yang beredar adanya friksi antara pemain diaspora dengan Shin Tae-yong,” kata pengamat sepakbola Tanah Air, Haris Pardede, Okezone mengutip dari channel YouTube Bung Harpa, Selasa (7/1/2025).
“Pemain diaspora kemudian mengajak Shin Tae-yong untuk berdiskusi soal taktik. Di situ menurut informasi yang beredar ada perpecahan. Shin Tae-yong di situ tersinggung sehingga adanya dinamika,” lanjut pria yang biasa disapa Bung Harpa ini.
Akibatnya, Shin Tae-yong melakukan banyak pergantian di daftar starting XI saat Timnas Indonesia tandang ke markas China pada Selasa, 15 Oktober 2024. Jabatan kapten yang dipegang Jay Idzes diberikan kepada Asnawi Mangkualam, pemain yang dalam tiga laga awal selalu duduk manis di bangku cadangan.
Kemudian Thom Haye dan Sandy Walsh menjadi pemain cadangan, padahal tenaganya sangat dibutuhkan saat itu. Satu lagi, Eliano Reijnders juga tidak dimasukkan ke dalam skuad. Singkatnya, Timnas Indonesia kalah 1-2 dari China, yang mana sama saja menghilangkan poin penuh yang seharusnya bisa disabet skuad Garuda.
“Line up melawan China menjadi aneh saat itu. Sandy Walsh dicadangin, Thom Haye dicadangin, kemudian kapten Jay Idzes dicopot dan Eliano Reijnders tidak dibawa ke dalam skuad. Kekalahan dari China berlanjut ke Jepang membuat federasi harus mencari gap dari masalah ini, atau mencari pelatih yang cocok dengan pemain diaspora tersebut,” tegas Bung Harpa.
2. Erick Thohir Konfirmasi Ada Dinamika Sebelum Lawan China
Erick Thohir ingin pecat Shin Tae-yong sejak Oktober 2024. (Foto: PSSI)
Apa yang disampaikan Bung Harpa sejalan dengan pernyataan Ketua Umum PSSI Erick Thohir. Mantan presiden Inter Milan ini mengatakan ada dinamika sebelum laga melawan China.
"Kalau saya lihat memang dinamika ini cukup kompleks. Kalau saja waktu itu kita mengambil keputusan yang tergesa-gesa mungkin kurang baik juga. Tetapi, kita sudah rasakan sejak pertandingan bahkan sebelum pertandingan melawan China. Cuma waktunya terlalu mepet waktu itu dan yang terbaik hari ini (memecat Shin Tae-yong),” kata Erick Thohir dalam konferensi pers pemecatan Shin Tae-yong, Senin 6 Januari 2025.
Dalam konferensi pers yang sama, Erick Thohir juga menegaskan pemecatan Shin Tae-yong demi mencari pelatih yang cocok dengan pemain. Hal itu semakin menegaskan pernyataan apa yang disampaikan Bung Harpa di atas.
“Kita lihat perlunya ada pimpinan yang bisa lebih menerapkan strategi yang tentu disepakati oleh pemain, komunikasi yang lebih baik, implementasi program yang lebih baik,” kata Erick Thohir.
Minggu 12 Januari 2025 sore WIB, PSSI akan mengumumkan pelatih anyar Timnas Indonesia. Beredar kabar pesepakbola legenda asal Belanda, Patrick Kluivert, akan ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia. Ia akan dibantu pelatih legendaris Belanda, Louis van Gaal, yang digadang-gadang akan menjabat sebagai Direktur Teknik PSSI.
(Ramdani Bur)
