KISAH haru Emiliano Martinez menarik untuk diulas. Sebab, kiper Timnas Argentina ini ternyata dulunya hidup serba susah hingga tak bisa bayar sewa kontrakan rumahnya.
Hal itu terjadi saat Martinez kecil. Lahir pada 2 September 1992, Emiliano Martinez lahir dari sebuah keluarga miskin di Mar Del Plata, sebuah kota di Argentina. Saking miskinnya, keluarganya harus tinggal di sebuah kontrakan kecil tanpa toilet di kotanya.
Sesekali, pria yang akrab disapa Emi Martinez itu juga mendapati sang ayah menangis karena tak mampu untuk membayar biaya sewa kontrakan. Dari sinilah hasrat Emi untuk keluar dari jurang kemiskinan muncul.
Sejak kecil, kiper Timnas Argentina itu memang sudah senang untuk bermain sepakbola. Ia pun bercita-cita menjadi pesepakbola untuk memperbaiki ekonomi keluarganya. Hingga pada usia 15 tahun, ia sukses bergabung dengan Independente.
Bermain di tim muda, Emiliano sejatinya merupakan proyek jangka panjang tim. Namun pada 2010, pemain yang biasa disapa Dibu ini diminati oleh Arsenal. Emi sejatinya tak ingin menerimanya, namun demi bisa mengatasi masalah finansial keluarganya, ia pun memilih untuk pergi ke London.
“Ibu saya Susana dan saudara laki-laki saya Alejandro menangis ketika saya hendak berangkat ke London dan berkata, 'Tolong jangan pergi'. Namun, saya juga melihat ayah saya menangis larut malam karena ia tidak mampu membayar tagihan (kontrakan),” Kata Emiliano Martinez dikutip dari The Athletic, Sabtu (6/7/2024).
“Jadi, ketika Arsenal menawar untuk membeli saya, saya harus berani. Saat itu saya berusia 17 tahun, dan saya berkata, 'Ya', demi orang tua saya,” sambungnya.
Namun kiprah Emi di Eropa tak berjalan mulus. Selama 10 tahun, ia menghabiskan karirnya sebagai pemain pinjaman. Mulai dari Oxford United, Sheffield Wednesday, Rotherham, Wolverhampton, Getafe, hingga Reading menjadi tim yang pernah dibelanya.
Nasibnya berubah saat ia dibeli secara permanen oleh Aston Villa. Di klub berjuluk The Villans itu, Emiliano Martinez menjadi kiper utama yang tak tergantikan. Tak ayal, ia pun mulai dipanggil ke skuad Timnas Argentina.
Di bawah asuhan Lionel Scaloni, Emi pun sukses menjadi pahlawan La Albiceleste dalam memenangi Piala Dunia 2022 lalu. Terbaru, ia juga menjadi pahlawan untuk Tim Tango bisa mengalahkan Ekuador di babak perempat final Copa America 2024.
Bertanding di NRG Stadium, Jumat 05/7/2024) malam, Emi sukses menepis dua tendangan penalti Ekuador yang membuat Timnas Argentina menang 4-2 di babak adu penalti setelah sebelumnya bermain imbang 1-1 di waktu normal.
Itulah kisah haru Emiliano Martinez, kiper Timnas Argentina yang dulunya hidup serba susah hingga tak bisa bayar sewa kontrakan.
(Rivan Nasri Rachman)