BENARKAH Cristiano Ronaldo dilarang buat channel YouTube? Kok bisa seperti itu?
Seperti diketahui, mega bintang, Cristiano Ronaldo telah menjadi manusia paling populer di dunia. Hal ini tidak lepas karena bagaimana pencapaiannya sebagai seorang pemain sepakbola.
Di Instagram, bintang Timnas Portugal ini telah memiliki lebih dari 632 juta pengikut setia yang menjadikannya manusia dengan pengikut terbanyak di platform tersebut. Di X (Twitter), CR7 juga telah memiliki lebih dari 111,7 juta pengikut yang merupakan salah satu yang paling banyak.
Namun gara-gara kepopulerannya itu, Ronaldo rupanya jadi dilarang untuk membuat channel youtube pribadi. Hal ini karena pihak youtube merasa khawatir jika eks Manchester United itu akan mengundang banyak subscriber dan juga tayangan yang sangat tinggi dalam waktu sekejap.
Jika hal itu terjadi, youtube khawatir peningkatan jumlah subscriber dan tayangan dalam waktu sekejap tersebut akan dapat mengganggu finansial perusahaan. Sebab, youtube tentu akan dipaksa mengeluarkan uang dalam jumlah yang sangat besar untuk monetisasi channel Ronaldo.
Sebagai perbandingan, Mr. Beast yang merupakan youtuber dengan jumlah subscriber terbanyak memerlukan waktu hingga 13 tahun lamanya untuk bisa memiliki hingga 200 juta subscriber.
Menilik hal tersebut, CR7 diprediksi tidak membutuhkan waktu selama itu untuk mencapai jumlah tersebut. Akan tetapi, ia diperkirakan hanya butuh waktu kurang dari tiga tahun berkat basis penggemarnya yang sangat besar karena kepopulerannya.
Hal serupa pernah terjadi pada 2023. Di tahun itu, Ronaldo sempat membuat akun di sosial media TikTok. Hanya dalam kurun waktu satu hari, pengikutnya langsung menembus angka 4 juta orang dengan jumlah like yang mencapai 10 juta. Hal ini membuatnya langsung terverifikasi oleh TikTok.
Respons yang sangat signifikan ini membuat terjadinya gangguan pada TikTok. Alhasil, platform sosial media asal China itu langsung memblokir akun Ronaldo tanpa alasan jelas yang disebutkan.
Diketahui TikTok tidak mampu menghadapi tantangan finansial dan operasional akibat jumlah penonton Cristiano Ronaldo yang sangat besar. Meski pada saat itu, tiktok belum memiliki kewajiban untuk membayar CR7, setidaknya mereka mencegah terjadinya ketidakseimbangan ekosistem di sosial media.
(Wikanto Arungbudoyo)
