JAKARTA – Timnas Indonesia dinilai bakal lebih menakutkan jika sang pelatih, Shin Tae-yong bisa bicara bahasa Indonesia. Hal ini diungkapkan pelatih Persita Tangerang, Divaldo Alves.
Sebagai pelatih, Alves mengaku memiliki prinisip tersendiri dalam mengasuh tim sepak bola, yakni perihal komunikasi. Alves mengakui keberhasilan Shin Tae-yong dalam meloloskan tiga kelompok Timnas Indonesia ke Piala Asia.
Namun menurutnya, kiprah Shin Tae-yong akan lebih cemerlang andai dia menguasai bahasa Indonesia. Hal ini dinilai menjadi pekerjaan rumah bagi pelatih asal Korea Selatan itu.
“Yang saya sedih sedikit, dia (Shin Tae-yong) tidak bisa bahasa Indonesia, kalau (bisa) bahasa (Indonesia) pasti lebih bagus lagi, tambah bagus, tapi saya lihat positif,” kata Alves dikutip Youtube Mahardhika Entertainment, Selasa (7/11/2023).
Shin Tae-yong sendiri selalu ditemani sang interpreter, Jeong Seok-seo kala mengasuh Timnas Indonesia. Sang penerjemah, yang akrab disapa Jeje selalu berada di sisi Shin Tae-yong, baik dalam sesi latihan, pertandingan, konferensi pers, maupun wawancara bersama media.
Jika Jeje berhalangan hadir, maka Shin Tae-yong akan dibantu pelatih kiper, Yoo Jae-hoon yang merupakan legenda Persipura Jayapura. Ya, eks penjaga gawang itu fasih berbicara bahasa Indonesia lantaran sudah malang melintang di sepak bola tanah air.
Alves menganggap menguasai bahasa yang dimengerti para pemain lokal amat penting bagi pelatih asing yang berkarier di Indonesia. Pria asal Portugal itu benar-benar menganggap kemampuan komunikasi amat krusial bagi pelatih asing yang berkarier di sepak bola tanah air.
Namun begitu, dia mengapresiasi kemampuan Shin Tae-yong yang sudah memahami para pemain lokal berbekal pengalamannya di skuad Garuda. Berkat hal itu, Shin Tae-yong mampu membuat Timnas Indonesia lebih berkembang dari era sebelumnya.
“Kalau kita lihat hasil, kemarin hasilnya berkurang sedikit, tapi dia sudah lama di Indonesia, saya lihat dia sudah mulai mendapat hasil bagus, lebih positif, sudah tahu pemain,” ujar Alves.
“Apa yang dia mau di Timnas (Indonesia), mungkin ada beberapaa orang yang tidak mengerti, saya kira masalah komunikasi, tapi orang Indonesia sudah mulai paham apa yang dia mau, sudah cocok,” lanjut pelatih yang musim lalu menangani Persik Kediri itu.
“Saya masih belum 100 persen (menguasai bahasa Indonesia), masih belum, karena saya tidak masuk sekolah (kursus), saya belajar dari latihan, teman, dari itu saja,” tutupnya.
(Admiraldy Eka Saputra)
