MENJADI pemain andalan Timnas Indonesia tidak menggaransi Rafael Struick menjadi personel utama di level klub, yakni ADO Den Haag. Sebab, ada tiga pemain ADO Den Haag yang piawai bermain sebagai winger kiri layaknya Rafael Struick.
Dari tiga pemain itu, salah satunya adalah Ricardo Kishna. Bagi Anda pencinta Ajax Amsterdam tentu tak asing dengan nama yang satu ini.
(Ricardo Kishna saat membela Ajax Amsterdam)
Ketika masih berusia 19 atau 20 tahun (medio 2014 dan 2015), Ricardo Kishna digadang-gadang bakal memiliki karier layaknya Cristiano Ronaldo. Sebab, secara kualitas dan gaya permainan, Ricardo Kishna mirip dengan pesepakbola peraih lima trofi Ballon dOr tersebut.
Di musim 2014-2015, Ricardo Kishna tampil gemilang bersama Ajax Amsterdam. Dari 41 pertandingan di semua kompetisi, Ricardo Kishna mengemas tujuh gol dan 13 assist.
Pencapaian itu membuat Ricardo Kishna diboyong klub raksasa Liga Italia, Lazio, pada musim panas 2015. Sayangnya, cedera parah menerpa Ricardo Kishna saat itu.
Di musim pertamanya membela Lazio, Ricardo Kishna mengalami cedera lutut parah. Ricardo Kishna tercatat hanya 11 kali mentas bersama Lazio di musim 2015-2016. Sejak saat itu, Ricardo Kishna kesulitan mengembangkan kemampuannya.
Alhasil, Ricardo Kishna dipinjamkan Lazio ke sejumlah klub, salah satunya ADO Den Haag. Setelah dipinjamkan beberapa kali, Ricardo Kishna resmi menjadi milik ADO Den Haag pada musim panas 2020. Karena cedera berkepanjangan, Ricardo Kishna sempat dilepas ADO Den Haag pada musim panas 2022.
Namun, berselang tiga bulan, ADO Den Haag kembali mengontrak Ricardo Kishna. Seperti yang sudah disinggung di atas, Ricardo Kishna kesulitan menemukan bentuk permainan terbaiknya semenjak cedera.
Musim lalu saja, Ricardo Kishna hanya mengemas satu assist dari 21 kali kesempatan tampil. Karena itu, Rafael Struick yang baru berusia 20 tahun, memiliki peluang menggeser Ricardo Kishna ke bangku cadangan.
(Rafael Struick wajib pamer kualitas)
Menarik menanti kiprah Rafael Struick di musim baru bersama ADO Den Haag. Klub yang satu ini bertekad promosi ke Eredivisie 2024-2025 setelah pada musim 2022-2023 hanya finis di posisi 12 Liga 2 Belanda.
(Ramdani Bur)