FIFA dan AFC masih bungkam setelah tentara Israel lakukan aksi brutal di final Piala Liga Palestina. Aksi brutal tersebut terjadi pada Jumat, 31 Maret 2023 waktu setempat di Stadion Faisal Al-Husseini.
Ya, dunia sepakbola saat ini tengah digemparkan usai penyerangan yang dilakukan oleh tentara Israel ke partai final Piala Liga Palestina 2023 antara Balata FC vs Jabal Al-Mukaber. Namun, menurut laporan dari akun Twitter @FutbolPalestine, hingga saat ini FIFA dan AFC masih bungkam terkait insiden tersebut.
“Masih belum ada pembicaraan dari FIFA dan AFC sehubungan dengan peristiwa mengerikan tadi malam di Stadion Faisal Al-Husseini,” tulis akun Twitter @FutbolPalestine, dikutip Sabtu (1/4/2023).
Sementara itu, menurut laporan dari Inside World Football, tentara Israel itu tiba-tiba masuk ke dalam stadion dan menembakan gas air mata. Akibatnya, pertandingan harus ditunda selama satu jam.
Pasalnya, para pemain dan suporter harus mendapatkan perawatan. Hal itu dikarenakan dari tembakan gas air mata dan berdesakan untuk menghindari serangan dari kaum zionis tersebut.
Presiden PFA (Federasi Sepakbola Palestina), Jibril Rajoub, pun telah angkat bicara terkait penyerangan brutal tentara Israel tersebut. Menurutnya, serangan tentara Israel bertujuan untuk menyakiti hidup masyarakat dan sepakbola Palestina.
“Itu adalah sebuah serangan berencana yang bertujuan untuk menyakiti hidup orang-orang kami dan kehidupan para pesepakbola kami. Itu adalah noda di kening para penjajah (Israel),” kata Jibril Rajoub, dilansir dari Kantor Berita Palestina, Wafa.
Tentunya, sangat diharapkan FIFA bisa mengambil tindakan tegas terhadap apa yang telah dilakukan Israel. Mengingat, Rusia yang menginvasi Ukraina pun mendapat sanksi yang sangat berat dari Federasi Sepakbola Dunia itu.
Apabila Israel dijatuhkan hukuman berat dari FIFA, maka besar kemungkinan Timnas Israel U-20 bakal dicoret dari Piala Dunia U-20 2023. Menarik dinantikan apa keputusan FIFA terkait penyerangan yang dilakukan tentara Israel.
(Dimas Khaidar)