FEDERASI Sepakbola Malaysia (FAM) memiliki rencana untuk kembali menggelar Turnamen Merdeka, ajang yang telah terhenti sejak 2013 lalu. Menariknya, Timnas Indonesia tidak mendapat undangan dari FAM untuk mengikuti kompetisi tersebut.
Kabar tersebut diketahui melalui akun Instagram @theaseanfootball. Rencananya, FAM akan mengundang satu negara Asia Barat dan dua Asia Tenggara dalam turnamen yang akan digelar pada September 2023 mendatang itu.
Untuk dari Asia Tenggara, FAM berencana mengundang dua tim tangguh yakni Vietnam dan Thailand. Sementara dari Asia Barat, Suriah dan Palestina berpotensi akan tampil di Turnamen Merdeka.
Melihat Timnas Indonesia tidak diundang dalam Turnamen Merdeka 2023 itu tentu menimbulkan banyak pernyataan. Apalagi, jarak antara Malaysia dan Indonesia sangatlah dekat.
Nyatanya, dalam turnamen tersebut Timnas Indonesia memiliki hasil positif. Apakah hal tersebut menjadi penyebab FAM tidak mengundang Timnas Indonesia?
Diketahui, Timnas Indonesia berhasil meraih tiga gelar juara di Turnamen Merdeka. Trofi-trofi tersebut didapat Skuad Garuda -julukan Timnas Indonesia- pada 1961, 1962, dan 1969.
Selain faktor Timnas Indonesia yang sering juara di Turnamen Merdeka, tampaknya terdapat penyebab lain kenapa FAM tidak mengundang Indonesia pada edisi 2023 ini. Hal itu melihat dari ranking Timnas Indonesia di FIFA yang saat ini berada di bawah Malaysia.
Sekadar menginformasikan, Kim Pan-gon selaku pelatih Timnas Malaysia selalu meminta kepada FAM untuk dicarikan lawan uji coba yang memiliki level atau peringkat lebih tinggi di atas mereka. Kim Pan-gon tampak ingin terus memoles kekuatan Malaysia mengingat mereka akan tampil di Piala Asia 2023 pada Januari 2024 mendatang.
Melihat hal itu, Vietnam, Thailand, Suriah, dan Palestina dianggap menjadi lawan uji coba yang tepat bagi Timnas Malaysia. Pasalnya, keempat negara tersebut berada di atas Malaysia pada ranking FIFA.
Diketahui, Suriah saat ini menempati peringkat 90 dunia, Palestina 93, Vietnam 96, dan Thailand 111. Jika Malaysia sukses mengalahkan keempat negara itu, maka bukan tidak mungkin ranking mereka di FIFA akan melesat jauh.
(Dimas Khaidar)
