CAFU bersaksi Pele menghentikan perang dan atasi rasisme lewat sepakbola. Mantan pemain Timnas Brasil, Cafu, turut bersedih karena kepergian sang legenda.
Pada Jumat (30/12/2022) dini hari WIB, Edson Arantes do Nascimento alias Pele menghembuskan napasnya di Rumah Sakit Albert Einstein, Sao Paulo. Pele meninggal dunia pada usia 82 tahun setelah dirawat selama sebulan terakhir di rumah sakit tersebut karena kanker usus besar.
Semasa hidupnya, Pele tidak hanya terkenal soal keterampilan dan prestasinya dalam dunia sepakbola saja. Pasalnya, dia pernah menghentikan perang saudara yang terjadi di Nigeria pada 1969 silam.
Kala itu, Pele dan skuad Santos melakukan tur ke Lagos yang sedang dilanda perang saudara. Saat itu perang Nigeria-Biafra sudah berlangsung selama dua tahun. Santos melawan ke sana untuk menghadapi Stationery Stores FC, yang mana laga tersebut berakhir imbang 2-2.
Namun ajaibnya, kehadiran Pele benar-benar menghentikan perang saudara tersebut. Sebab, mereka semua bersatu padu menonton aksi sang legenda Brasil mengolah si kulit bundar. Tak heran jika Cafu menyebut Pele telah merevolusi semuanya, tidak hanya sepakbola,
“Pele merevolusi sepakbola. Pele menghentikan perang. Pele menyatukan negara, menyatukan keluarga. Tidak ada masalah ras,” kata Cafu, dikutip dari laman resmi FIFA, Jumat (30/12/2022).
Cafu pun memiliki momen tersendiri bersama Pele ketika dia mengapteni Timnas Brasil yang juara Piala Dunia 2002. Eks bek kanan AC Milan dan AS Roma itu mengaku sangat emosional kala menceritakan momen bersama sang legenda.
“Saya lahir tahun 1970. Tahun 2002, saya membawa Brasil menjadi juara dunia. Saya menjadi kapten. Saya mendapat kehormatan untuk menerima Trofi Piala Dunia dari orang yang tidak kurang dari Pele! Man!” ungkapnya.
“Jika saya mengatakan lebih banyak lagi, saya akan menangis. Ini benar-benar emosional!” pungkas Cafu.
Sebagai pengingat, Pele berhasil memenangkan trofi Piala Dunia sebanyak tiga kali bagi Brasil (1958, 1962, dan 1970). Tercatat, dia juga sukses mencetak 757 gol dalam 831 pertandingan selama kariernya yang gemilang dari tahun 1957 hingga memutuskan pensiun 1977.
(Reinaldy Darius)