SURAKARTA – Hasil imbang 1-1 yang diraih Persikabo 1973 saat melawan Persib Bandung memastikan tim tersebut tak pernah menang sejak Liga 1 2022-2023 bergulir kembali usai tragedi Kanjuruhan. Melihat hasil tak memuaskan itu, pelatih Persikabi 1973. Djadjang Nurdjaman pun meminta maaf kepada Kabomania –sebutan pendukung Persikabo.
Ya, Skuad Persikabo 1973 baru saja gagal mempersembahkan kado kemenangan di momen ulang tahun ke-43 klub berjuluk Laskar Padjajaran itu, setelah harus puas bermain imbang 1-1 dengan Persib Bandung di pekan 17 Liga 1 2022-2023 di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (24/12/2022) malam WIB.
Persikabo 1973, unggul lebih dahulu di menit 61 lewat tendangan Gustavo Tocantins memaksimalkan umpan datar Ryan Kurnia yang sebelumnya sukses mengecoh bek Persib, Nick Kuipers dan penjaga gawang Teja Paku Alam. Tetapi kemenangan yang sudah di depan mata Persikabo 1973 akhirnya sirna karena Persib berhasil mencetak gol penyeimbang lewat Daisuke Sato pada menit 90+6.
Hasil imbang melawan Persib itu memastikan Persikabo 1973 mencatat hasil tanpa kemenangan selama enam pekan pertandingan sisa putaran pertama yang dilaksanakan secara bubble atau gelembung di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Dari enam laga sejak Liga 1 kembali bergulir pada 5 Desember 2022, Persikabo 1973, hanya mampu meraih hasil 4 kali imbang dan dua kali kalah.
Pelatih Persikabo 1973, Djadjang Nurdjaman pun meminta maaf kepada suporter Persikabo 1973, karena selama bertanding di Jateng dan Yogya, Laskar Pajajaran selalu gagal meraih kemenangan.
"Sampai menyelesaiakan 6 pertandingan di sistem bubble ini, hanya meraih 4 poin dari 4 hasil seri. Kami memohon maaf kepada suporter kami, UPCS dan Kabomania karena belum memberikan hasil yang maksimal, mohon maaf akan hal ini," kata Djanur seusai laga, Sabtu (24/12/2022).
Djanur mencoba membela diri. Menurutnya kegagalan Persikabo 1973 meraih kemenangan selama kompetisi digelar dengan sistem bubble, juga tak lepas dari faktor non teknis. Djanur mencontohkan kontroversi yang terjadi di laga kontra RANS Nusantara FC, ketika dua gol Gustavo Tocantins dianulir wasit karena dianggap belum melewati garis dan dinilai offside.
"Ya sebetulnya soal kemenangan itu peluang untuk menang tetap ada. Pertandingan lawan RANS aja dua gol kami dianulir, bisa saja, semua masyarakat Indonesia tahu kejadian itu dan seharusnya kami sudah memetik kemenangan," ungkap Djanur.
Namun Djanur memastikan, evaluasi pasti akan dilakukannya untuk memperbaiki kinerja tim agar lebih baik di putaran kedua Liga 1 2022-2023 yang rencananya kembali bergulir pada pertengahan Januari 2023 mendatang.
"Tapi tetap kami lakukan evaluasi karena kami kekurangan stok pemain depan, seharusnya kami berupaya menambah pemain depan dan itu tadi sulit mendapat pemain depan berkualitas di akhir putaran pertama ini," tutup Djadjang Nurdjaman.
(Rivan Nasri Rachman)