SEBANYAK 2 pemain bintang Timnas Indonesia U-20 kena kritik usai laga melawan Timnas Timor Leste U-20. Sebanyak dua pemain yang dimaksud adalah Ronaldo Kwateh dan Marselino Ferdinan.
Dua pemain yang digadang-gadang bakal jadi andalan Timnas Indonesia U-20 di Kualifikasi Piala Asia U-20 2023, gagal tampil maksimal di laga kontra Timor Leste. Di laga tersebut, Marselino Ferdinan tampil sejak awal laga.
Sementara itu, Ronaldo Kwateh baru dimainkan di awal babak kedua. Performa Ronaldo Kwateh pun mendapat sorotan netizen di media sosial.
“Ronaldo (Kwateh) belum ada perkembangan sampai sekarang, Shin Tae-yong harus segera cari pengganti atau pesaing dia nih, kalo dia tetap gamau berkembang,” tulis @RezkaR29 dalam kolom komentar akun @idextratime.
“Ronaldo mainnya kaya gitu kok dipanggil Timnas mulu yak,” timpal @neckfvckingdeep.
Sebelum mengarungi Kualifikasi Piala Asia U-20 2023, asisten pelatih Timnas Indonesia U-20, Nova Arianto, mengatakan timnya sedang memperbaiki sikap para pemainnya. Ia menilai sejumlah pemain Timnas Indonesia U-20 memiliki sikap tinggi hati alias sombong.
“Pemusatan latihan di Jakarta dalam rangkaian persiapan kualifikasi piala Asia akhirnya selesai dan selanjutnya tim akan memfokuskan persiapan di Surabaya,” tulis Nova dalam akun Instagram-nya, pada Selasa 6 September 2022.
“Coaching staff fokus menyoroti beberapa pemain yang mulai tinggi hati dan mengalami penurunan performa setelah AFF U-19 kemarin,” lanjut mantan bek Timnas Indonesia U-20 ini.
Nova Arianto memang tidak menyebut siapa pemain yang dimaksud. Namun, ada dugaan pemain yang dimaksud adalah Ronaldo Kwateh, Hokky Caraka dan Kakang Rudianto. Hal itu merujuk ucapan Shin Tae-yong dalam sesi latihan Timnas Indonesia U-20 sebelumnya.
“Kakang, Hokky, jangan tinggi hati, Ronaldo juga jangan tinggi hati,” kata Shin Tae-yong, sembari diterjemahkan oleh sang pelatih kiper, Yoo Jae-hoon, mengutip dari YouTube PSSI TV, medio akhir Agustus 2022.
Sekarang, harapannya para pemain Timnas Indonesia U-20 dapat meredam egonya. Status sebagai pemain starter di klub masing-masing, plus pernah mendapat kesempatan mentas di Timnas Indonesia senior dan U-23 seharusnya dijadikan pengalaman untuk berkembang, bukannya malah tinggi hati.
(Ramdani Bur)
