PELATIH FK Senica, Pavel Sustr tuduh manajemen klub ingkar janji. Dirinya menganggap pihak klub tidak serius menangani permasalahan keuangan internal klub, sehingga sejumlah pemainnya mogok untuk bermain.
Sebagaimana diketahui, sejumlah pemain inti FK Senica ogah bermain karena gajinya belum dilunasi. Pada laga terakhir versus Liptovsky Mikulas akhir pekan lalu, FK Senica hanya menurunkan pemain muda.
Dua bintang Timnas Indonesia, Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman, yang membela FK Senica pun memilih untuk mogok bermain, lantaran gaji yang belum dilunasi. Bahkan Egy Maulana Vikri pun dikabarkan tengah pulang ke kampung halaman di Medan, untuk menjalani ibadah Ramadan bersama keluarga.
Tidak hanya gaji pemain, gaji tim pelatih juga ikut ditunggak. Pavel Sustr mengaku dirinya sudah tiga bulan tidak menerima gaji.
“Tiga setengah bulan, dan belum termasuk biaya tambahan, saya tidak berbicara mengenai bonus pertandingan, tunjangan perjalanan dan akomodasi, itu tidak penting,” kata Sustr dilansir Sport Aktuality, Kamis (21/4/2022).
Lebih lanjut, Pavel Sustr mengungkap rasa kecewanya dengan tindakan manajemen klub yang terus memberikan harapan palsu mengenai pelunasan gaji. Pria 47 tahun itu menyebut bahwa manajemen klub seperti tidak ada itikad baik untuk melunasi tunggakan gaji.
“Secara khusus, kami berharap bahwa dana itu secara bertahap akan muncul dan dilunasi, sayangnya, hanya janji yang tidak ditepati yang datang terus menerus,” keluhnya.
“Kami telah mendengar bahwa uangnya sudah ada dalam beberapa hari, dan kenyataannya tidak, tapi kami mampu menampilkan hasil terbaik dan menunjukkan performa solid,” tandasnya.
Sustr pun menjadi saksi yang melihat raut wajah sedih para pemainnya yang tidak memiliki uang. Dirinya mengaku sudah berusaha semaksimal mungkin memotivasi para pemainnya agar tetap mampu tampil apik di lapangan.
“Aliran keuangan sudah mulai goyah, kami harus bekerja secara signifikan dengan memotivasi para individu ketika bahu mereka berat, dan mata mereka sedih karena tidak punya uang,” ujarnya.
“Kami mengaturnya, tetap bermain untuk diri kami sendiri, kami membentuk permainan yang tepat, kami bersama-sama di tengah masa sulit,” pungkasnya.
(Hakiki Tertiari )