SEBANYAK 5 penyebab Juventus disingkirkan Villarreal dari Liga Champions 2021-2022 akan dibahas dalam artikel ini. Berstatus sebagai tim unggulan dan mentas sebagai tuan rumah, Juventus malah kalah 0-3 dari Villarreal dalam leg II 16 besar Liga Champions 2021-2022 yang berlangsung dini hari tadi.
Alhasil, Juventus gagal lolos ke perempatfinal Liga Champions 2021-2022 karena kalah agregat 1-4. Lantas, apa saja penyebab Juventus bisa disingkirkan Villarreal?
Berikut 5 penyebab Juventus disingkirkan Villarreal dari Liga Champions 2021-2022:
5. Aksi Apik Geronimo Rulli
Juventus tampil dominan dalam laga ini. Sepanjang laga, skuad Massimiliano Allegri mencatatkan 58,3 persen penguasaan bola dan membuat lima shot on target.
Apes bagi Juventus, semua tembakan ke gawang yang dilepaskan Dusan Vlahovic dan kawan-kawan dimentahkan kiper Villarreal, Geronimo Rulli. Laman Whoscored bahkan menyematkan status pemain terbaik kepada Rulli dengan nilai 8,2.
4. Efektivitas Villarreal
Villarreal racikan Unai Emery bermain efektif dalam laga ini. Mereka bermain santai sambil menunggu ruang dan memanfaatkan celah yang dibuat lawan.
Terbukti sepanjang laga, Villarreal hanya membuat tiga shot on target dan semuanya menghasilkan gol! Shot on target pertama Villarreal tercipta pada menit 78 via eksekusi penalti Gerard Moreno, berlanjut ke Pau Torres (85’) dan Arnaut Danjuma (90+2).
3. Mental Runtuh
Gol Gerard Moreno pada menit 78 meruntuhkan mental pemain-pemain Juventus. Sebab, setelah menyerang habis-habisan, mereka justru kebobolan lewat gol penalti ketika pertandingan menyisakan 12 menit.
Gol itu merusak konsentrasi pemain Juventus. Akibatnya, Villarreal mencetak dua gol tambahan setelah gol Gerard Moreno.
2. Dusan Vlahovic Melempem
Dusan Vlahovic melempem. Penyerang berpaspor Serbia ini gagal mengemulasi performa layaknya di pertemuan pertama.
Sepanjang laga, penyerang yang digaet dari Fiorentina ini sebenarnya melesatkan dua shot on target. Namun, ia belum bisa menaklukkan tembok Geronimo Rulli.
1. Minim Kreativitas
Massimiliano Allegri dikenal sebagai pelatih pragmatis. Ia tidak mempermasalahkan Juventus bermain buruk asalkan memenangkan pertandingan.
Sayangnya kebiasaan bermain buruk itu berlanjut ke laga ini. Meski dominan, serangan Juventus mudah terbaca sehingga gagal menciptakan gol.
Tersingkirnya Juventus membuat Italia tak memiliki wakil di perempatfinal Liga Champions 2021-2022. Hal ini menunjukan performa klub-klub Italia di kompetisi antarklub Eropa terus merosot dari musim ke musim.
(Ramdani Bur)