Mereka membahas proses naturalisasi pemain sedang dalam pengerjaan. Dalam rapat itu, Shin Tae-yong mendapatkan kabar baik. Dokumen Sandy Walsh dan Jordi amat yang sudah lengkap pun sedang dikerjakan. Proses tersebut dijanjikan akan cepat rampung oleh Zainudin Amali sendiri.
Berbicara soal banyaknya pemain yang diminta, ahli taktik asal Korea Selatan itu mengatakan mencari nama seperti Sandy Walsh dan kawan-kawan itu tak mudah.
Ia membutuhkan waktu kurang lebih satu tahun untuk mengajukan mereka ke PSSI dan Kemenpora RI. Di sisi lain, PSSI dan Menpora menuntut dirinya agar tak sembarangan menaturalisasi pemain. Sederet syarat pun dibuatnya agar tak terkecoh dalam proses tersebut.
"Seperti yang disampaikan pak Menteri, saya juga tidak mau sembarangan naturalisasi pemain, karena ini untuk Timnas Indonesia. Jadi saya cari dan usahakan selama satu tahun,” kata Shin Tae-yong dalam rapat tersebut.
Akhirnya setelah satun tahun penantian, muncul empat nama untuk pengajuan naturalisasi. Selain Sandy Walsh dan Jordi Amat, ada pula nama Mees Hilgers dan Ragnar Oratmagoen
Jordi Amat bermain di Liga Belgia (Foto: Instagram/@jordiamat5)
Untuk Ragnar Oratmagoen masuk targetnya menggantikan nama Kevin Diks. Namun, proses tersebut sangat alot.
Negosiasi yang berjalan sulit belum menemukan kata sepakat. Sebab dari itu, baru Sandy Walsh dan Jordi Amat saja yang dokumennya siap diproses.
“Selama 1 tahun saya cari, kemudian dapat empat orang. Dua orang tersebut sudah hampir dan dua lainnya masih kurang terus kami jalin komunikasi,” tambah pelatih yang kerap disapa Oppa tersebut.
Sekadar informasi, dokumen Sandy Walsh dan Jordi Amat sudah diterima Kemenpora RI sejak 26 Januari 2022. Prosesnya segera dikebut.
Kedua nama itu diharapkan bisa memiliki e-KTP dalam waktu dekat dengan ini. Hal itu supaya bisa membantu Timnas Indonesia berlaga di Kualifikasi PIala Asia 2023, juga membela Timnas di Piala AFF 2022 yang rencana digelar akhir tahun ini.
(hth)
(Djanti Virantika)