SEOUL – Salah satu peserta Liga Korea Selatan (Korsel), FC Seoul, tengah berharap-harap cemas pada saat ini. Ya, FC Seoul tengah dibayang-bayangi sanksi berat dari Badan Liga Korsel usai menggunakan boneka seks sebagai ‘penonton’ belum lama ini.
Sebagaimana diketahui, Liga Korsel memang telah melanjutkan musim kompetisi tahun ini sejak 8 Mei 2020 kemarin. Namun pada pekan kedua Liga Korsel 2020, tempatnya pada laga FC Seoul melawan Gwangju FC terdapat sebuah kejadian memalukan.
Baca Juga: Liga Korea Digelar Tertutup, FC Seoul Isi Kursi Penonton dengan Boneka Seks
Ya, pihak FC Seoul memasang sejumlah manikin yang menyerupai boneka seks di tribun mereka sebagai pengganti penonton yang memang dilarang hadir di stadion. Banyak yang menyebut keputusan FC Seoul itu dipengaruhi oleh salah satu produsen boneka seks yang merupakan sponsor mereka.
2016 K League winners FC Seoul inadvertently used sex dolls rather than fashion mannequins to help fill empty stands this weekend. The club has apologised. Both the club and the supplier are pointing fingers at others. (It's not just COVID-19 you need to avoid catching!) #kleague pic.twitter.com/59rSU8XxYL
— Devon Rowcliffe (@WhoAteTheSquid) May 17, 2020
Hal tersebut sontak membuat para penggemar dari klub lain pun melayangkan sindiran kepada manajemen FC Seoul. Badan Liga Korsel melalui komite dispilin pun kabarnya bakal melakukan penyeledikan terkait kejadian itu.
Menurut laporan dari Yonhap, Kamis (21/5/2020), FC Seoul disebut-sebut bakal mendapatkan sanksi berat akibat keputusan mereka memasang boneka seks di tribun. Sejauh ini kabarnya ada dua sanksi berat yang tengah membayangi FC Seoul.
Sanksi pertama adalah FC Seoul harus menerima kenyataan mendapatkan pengurangan lima poin di Liga Korsel 2020. Sementara sanksi kedua, FC Seoul diharuskan membayarkan denda minimal 5 juta won atau sekira Rp60 juta akibat keputusan kontroversi mereka itu.
(Ramdani Bur)