JAKARTA – Belum juga diresmikan sebagai pelatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia, Shin Tae-yong, sudah melancarkan psywar kepada sang senior yang membesut Timnas Vietnam, Park Hang-seo. Tae-yong mengaku bakal berupaya keras membawa Indonesia menang atas Vietnam saat bertemu di matchday kedelapan Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia, Kamis 4 Juni 2020.
Hang-seo ditunjuk sebagai pelatih Vietnam pada 15 Oktober 2017. Baru tiga bulan menjabat, asisten Guus Hiddink saat Korea Selatan menembus semifinal Piala Dunia 2002 itu mengantarkan Vietnam ke final Piala Asia U-23 2018.
(Park Hang-seo bawa Vietnam raih emas SEA Games 2019)
Kemudian di Asian Games 2018, Vietnam U-23 dibawa Hang-seo menembus semifinal. Terbaru, pelatih 60 tahun itu mengantarkan Nguyen Troang Hoang dan kawan-kawan merebut medali emas SEA Games 2019.
BACA JUGA: Shin Tae-yong Coba Beradaptasi dengan Hal Apa pun di Indonesia
Bagaimana dengan kiprah Hang-seo di Timnas senior Vietnam? Hang-seo membawa Vietnam menjadi jawara Piala AFF 2018. Sementara di Grup G Kualfikasi Piala Dunia 2022 zona Asia, Vietnam untuk sementara bercokol di puncak klasemen dengan koleksi 11 angka.
Melihat kiprah Hang-seo di atas, PSSI tertarik mempekerjakan pelatih asal Korea Selatan, Tae-yong, untuk membesut Timnas Indonesia. Tae-yong pun bukanlah pelatih kacangan. Ia pernah membawa Seongnam Ilwa Chunma juara Liga Champions Asia 2010.
Di level U-20, ia membawa Korea Selatan lolos ke 16 besar Piala Dunia U-20 2017. Kemudian di level U-23, giliran Korea Selatan yang dibawa melaju hingga perempatfinal Olimpiade 2016. Sementara itu di tim senor, Tae-yong mengantarkan Korea Selatan mengalahkan Jerman 2-0, meski akhir Son Heung-min dan kawan-kawan tersingkir di fase grup.
“Berkat kesuksesan Park Hang-seo di Asia Tenggara, saya mendapatkan kesempatan (melatih Indonesia). Saya tidak ingin kalah saat bertemu dengan Park,” tegas Tae-yong mengutip dari JoongAng Ilbo, Kamis (26/12/2019).
“Saya tahu PSSI tertarik merekrut saya karena sejarah di Olimpiade Rio (2016), 16 besar Piala Dunia U-20 (2017), dan mengalahkan Jerman di Piala Dunia (2018). Berdasarkan pengalaman itu, saya akan membuat Indonesia menjadi tim yang unik dan kuat,” tutup Tae-yong.
(Fetra Hariandja)
