Messi & Neymar Akan Kalah Bersinar dari Ronaldo di Premier League

Pidekso Gentur Satriaji, Jurnalis
Kamis 03 Desember 2015 15:31 WIB
Tiga finalis Ballon d'Or tahun ini (Foto: AFP)
Share :

CRISTIANO Ronaldo adalah contoh paling ideal seorang pemain yang tetap tahan banting meski bermain di negara atau liga berbeda. Dalam hal tersebut megabintang Real Madrid ini unggul dari dua pesaingnya dalam perebutan Ballon d’Or 2015, Lionel Messi dan Neymar da Silva.

Dalam karier sepakbola profesionalnya, Ronaldo telah mencicipi atmosfer sepakbola Portugal, Inggris, dan kini Spanyol. Di tiga negara tersebut, pemain berusia 30 tahun ini selalu bisa tampil impresif alias tak ada alasan gagal karena masalah adaptasi.

Pindah dari Sporting Lisbon menuju United pada 2003, Ronaldo tak menemui kesulitan menyesuaikan diri dengan gaya kick and rush Premier League. Memiliki karakter cepat dan kuat, sejatinya tak heran pemain berpaspor Portugal ini langsung nyetel bersama Setan Merah.

Klimaks karier Ronaldo bersama United terjadi di musim 2007-2008 dengan raihan Premier League dan Liga Champions. Dia pun diberi hadiah Ballon d’Or 2008 setelah menyingkirkan Messi dan Fernando Torres.

Ternyata karier sepakbola Ronaldo belum mencapai puncak saat di United, melainkan Madrid. Lagi-lagi dia tak membutuhkan waktu adaptasi meski harus menghadapi gaya sepakbola yang benar-benar asing baginya di La Liga. Bersama Los Meregues, pemain berusia 30 tahun ini meraih sepasang Ballon d’Or dan belum lama ini menahbiskan diri sebagai top skor sepanjang masa klub.

Dengan intelegensi tingkat tinggi yang dimiliki Ronaldo, dia takkan memiliki masalah apabila bermain di liga mana pun. Terlebih apabila dia kembali merumput di Premier League, karena seperti diketahui CR7 diisukan menjadi buruan United di musim panas 2016.

Messi dan Neymar Melempem di Premier League

Duo Barcelona ini masih kalah jam terbangnya dibandingkan bila variabelnya bermain di negara lain. Messi seumur hidupnya hanya membela Barcelona, sementara Neymar baru memiliki dua klub yang pernah dibela yakni Santos FC dan Blaugrana.

Namun jangan kesampingkan prestasi Messi di Barcelona. Meski setia pada satu klub, prestasi La Pulga baik level individu maupun klub sangat luas atau dengan kata lain, dia pernah mengangkat trofi manapun. Sayangnya, ada saja nada sumbang yang menyebutkan bahwa kesuksesan Messi tak lepas dari Barcelona sendiri yang memang memiliki winning team.

Seandainya bermain di Premier League, Messi juga belum tentu sesukses Ronaldo saat masih bersama United. Meski cepat dan lincah, justru karakter pemain seperti ini yang rentan gagal di Inggris. Sebagai contoh Mateja Kezman, Jose Antonio Reyes, Andriy Shevchenko, Robinho, El Hadji Diouf, Douglas Maicon, hingga Angel Di Maria.

Sama halnya dengan Messi, Neymar punya persentase sukses yang kecil jika bermain di Premier League. Apalagi ada fakta menarik bahwa pemain asal Brasil jarang bersinar saat merumput di Negeri Ratu Elizabeth.

Alasan utama kegagalan para pemain Brasil di Premier League tentu kick and rush yang bertolak belakang dengan gaya samba. Jogo bonito yang mementingkan permainan indah tidak cocok dengan permainan agresif nan cepat yang merupakan ciri sepakbola Inggris.

(Pidekso Gentur Satriaji)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Bola lainnya