LONDON – Mario Balotelli tak pernah lekang jadi pembicaraan publik Inggris, terlebih sekembalinya ke Premier League bersama Liverpool. José Mourinho jadi salah satu sosok yang selalu mengikuti perkembangan mantan anak asuhnya yang dikenal bengal itu.
Pengalaman Mou – sapaan Mourinho bersama pemain yang akrab disapa Balo itu, tentu ketika keduanya masih sama-sama mengarungi karier di Inter Milan.
Selama mengasuh Super Mario, Mou sedikit-banyak tahu soal beberapa faktor yang mempengaruhi performanya di lapangan. Balo tak hanya butuh dukungan pelatih, tapi juga dukungan dan bimbingan dari rekan-rekan setimnya, terutama para pemain yang lebih senior.
“Balotelli anak yang baik, di masa saya, dia butuh dukungan, butuh para pemain yang lebih tua untuk membimbingnya karena bukan hal yang bagus ketika hubungan yang mendidik hanya terjadi antara pelatih dan pemain,” ungkap Mou.
“Saya selalu berpikir bahwa penting untuk semua orang di sekitar klub, membantu pelatih dalam proses perkembangan (Balo),” tambahnya kepada BT Sport, Rabu (24/12/2014).
Tapi ada suatu waktu yang membuat Mou sempat jengkel, walau akhirnya meletupkan tawa. Pada suatu ketika di hari Sabtu, Balo justru mangkir dari panggilannya untuk bicara dua mata, hanya demi bisa menyaksikan sesi kualifikasi Grand Prix Formula One (F1).
“Kami punya isu yang terbilang lucu. Saya pernah mengatakan padanya untuk datang pada pukul dua siang di kantor saya. Ketika saya menghubunginya, dia malah pergi ke kualifikasi F1,” imbuh Mou lagi.
“Dia bilang: ‘Pertemuan dengan Anda di kantor bisa saya lakukan tiap hari, tapi menonton F1 hanya terjadi sekali dalam setahun di Italia’. Itu situasi yang lucu. Beberapa hari kemudian saya pun tertawa setelah mengingatnya lagi,” tutup pelatih nyentrik asal Portugal itu.
(Randy Wirayudha)
