Saat Eksekutor Buruk Bertemu Kiper Buruk
BAKU – Berbagai drama dalam sepakbola sering terjadi dari titik putih. Itu sebabnya, adegan adu penalti menjadi momen paling menegangkan dalam sepakbola. Saking menegangkan, penalti bisa membuat seorang pemain tampak bodoh, atau sebaliknya.
Orang akan berdecak kagum melihat cara Andrea Pirlo mengeksekusi penalti dengan gaya panenka. Yaitu, mencungkil bola dengan pelan untuk mengelabui kiper.Tapi kesan lucu bisa muncul bila mengingat bagaimana Allesandro Del Piero gagal mengeksekusi penalti saat menghadapi Aston Villa di ajang Peace Cup 2009. Del Piero tidak menendang keras-keras bola ke pojok-pojok gawang, melainkan menendang bola tepat ke arah kiper, sehingga tendangannya dengan mudah dihalau.
Di Piala Dunia wanita U-17, pemain Prancis, Delphine Cascarino, juga mengalami kejadian hampir sama dengan Del Piero saat mengeksekusi penalti. Tapi bedanya Cascarino jauh lebih beruntung. Sepakan pelannya tetap bisa menerobos masuk ke gawang.
Padahal, Cascarino sempat pasrah melihat bola tendangannya ternyata mengarah ke tempat kiper Nigeria, Andy Gift berdiri. Tapi saat tiba di pelukan Andy, bola ternyata turun ke tanah hingga lolos dari dekapan. Gift kecewa berat. Padahal jika bola itu bisa ia jinakkan, Nigeria kembali mengimbangi Prancis 3-3.
Mungkin ini yang dinamakan, penendang (yang sedang) buruk, bertemu kiper (yang sedang) buruk. Nigeria akhirnya kalah 3-5 dari Prancis, yang kemudian merebut trofi setelah menundukkan Korea Utara di final, juga dengan adu penalti. Dalam duel itu Cascarino kembali tampil sebagai salah satu algojo.
Tendangan buruk Cascarino saat menghadapi Nigeria rupanya tidak membuat pelatih Prancis jera. Gelandang 15 tahun itu kembali dipercaya menjadi eksekutor, dan tendangannya pun berbuah gol. Prancis menang 7-6 atas Korea Utara.
Uniknya, penalti Korea Utara gagal saat bola dihadapi penendang pertama dan terakhir. Penendang Prancis yang gagal adalah Romanelli, penendang ke-empat. Saat adu penalti menghadapi Nigeria, Cascarino lah yang dipercaya oleh pelatih sebagai penendang keempat.
(Fitra Iskandar)
