Deltras-Persela Minim Progres
SIDOARJO - Dua klub Indonesia Super League (ISL) Jawa Timur, Deltras Sidoarjo dan Persela Lamongan belum menunjukkan pergerakan berarti dalam mempersiapkan musim depan. Kedua tim ini tak menunjukkan progres berarti, baik dari sisi tim maupun manajemen.
Deltras yang gencar melakukan pendekatan dengan investor, hingga kini belum menemui kejelasan. Walau persoalan gaji pemain sudah tuntas, namun belum ada gambaran bagaimana konsep untuk musim depan.
Pelatih Deltras Nus Yadera mengaku belum menerima arahan terkait format tim yang akan dipersiapkan musim kompetisi selanjutnya. Hingga kini juga belum juga ada kejelasan soal program yang menyangkut persiapan untuk musim depan, termasuk perpanjangan kontrak sekaligus kapan latihan.
"Kami menunggu arahan dari manajemen soal tim. Hingga saat ini memang belum ada kepastian terkait persiapan untuk musim depan. Saya juga belum tahu siapa saja pemain yang dipertahankan dan dilepas," ujar Nus Yadera.
Pelatih yang sangat loyal kepada The Lobster ini sekaligus tak mengetahui apakah tenaganya tetap bakal dipakai di Gelora Delta. Ia mengatakan siap jika sewaktu-waktu diminta mempersiapkan tim untuk kompetisi baru.
Sejak pertandingan terakhir ISL 19 Juni silam, belum ada rutinitas tim yang berjalan. Deltras lebih sibuk mengurusi pembayaran gaji pemain yang sempat tertunggak selama semusim dan sama sekali belum memikirkan program latihan.
Nyaris serupa juga dijalani Persela Lamongan. Sejauh ini belum ada progres positif dari klub berjuluk Laskar Joko Tingkir. Untuk Persela, manajemen beralasan belum adanya format kompetisi musim depan, sehingga pilih menunggu sebelum melangkah lebih jauh.
"Belum ada kegiatan tim untuk persiapan musim depan. Saya kita masih ada waktu karena PSSI juga belum menetapkan bagaimana konsep kompetisi nantinya. Tapi bukan berarti kita hanya diam dan tidak bekerja," kata Asisten Manajer Persela Yuhronur Efendi.
Selain telah mengikat sejumlah pemain U-21, Persela kini juga tengah melakukan negosiasi dengan pemain senior yang bakal dipertahankan. Selain itu klub yang bermarkas ke Stadion Surajaya juga menyiapkan kebutuhan klub yang dipastikan bakal lepas dari APBD.
Yuhronur menyebut hampir semua klub ISL juga belum melakukan pergerakan agresif selepas musim 2010-2011. Sehingga ia tak sepakat jika timnya disebut sebagai tim yang lambat dalam persiapan. "Kondisinya semua sama kok. Sebagian besar malah juga belum berlatih," tambahnya.
Hingga saat ini manajemen tim biru laut belum menguak bagaimana konsep pendanaan untuk musim depan. Walau sebelumnya berniat membentuk konsorsium, namun belum ada perkembangan lebih lanjut terkait konsep non-APBD itu.
(Muchamad Syuhada)
