LONDON - Harry Redknapp kembali menegaskan keputusannya untuk tetap mempertahankan aset emasnya, Luka Modric. Pelatih Tottenham Hotspur tersebut merasa wajib memagari Modric, karena sang pemain memiliki bakat luar biasa.
Dalam beberapa pekan terakhir, Modric memang terus menjadi perhatian utama Spurs. Pemicunya apalagi bila bukan godaan dari rival sekota, Chelsea yang ngebet mendapatkan jasanya. Baru-baru ini, tim kaya dari London Barat ini menaikkan tawarannya menjadi 27 juta poundsterling.
Modric sendiri tidak menampik keinginannya untuk bisa keluar dari Whihe Hart Lane, dan bermain di klub yang lebih besar, terutama yang musim depan tampil di Liga Champions. Namun, hasrat Modric sepertinya menemui jalan buntu, karena pihak The Lilywhites tetap berpegang pada pendiriannya, mempertahankan Modric.
Redknapp tentunya punya alasan tersendiri mengapa dia begitu ngotot mempertahankan gelandang serang Timnas Kroasia tersebut. Pelatih asal Inggris ini menilai, Modric punya kualitas luar biasa yang membuatnya pantas bermain di klub elite Eropa, bukan Cuma Chelsea.
“Saya mengerti apa yang saat ini dirasakan Modrid,” papar Redknapp sebagaimana dikutip The Sun, Kamis (21/7/2011).
“Jika seseorang (klub) datang dengan tawaran menaikkan bayaran Anda hingga tiga kali lipat, Anda pastinya akan tertarik. Apalagi Chelsea merupakan klub besar,” sambungnya.
“Saya rasa, setiap tim menginginkan Luka (Modric). Coba saja tanyakan ke (pelatih Manchester United) Sir Alex Ferguson apa yang dipikirkannya mengenai Modric. Tanyakan pula kepada Roberto Mancini di Manchester City. Mereka semua jelas menginginkannya. Saya rasa, Modric juga bisa bermain di Barcelona,” pungkasnya.
“Saat ini, Luka ingin mendapatkan kesempatan untuk memenangi sesuatu dan dia merupakan orang yang ambisius. Yang saya bisa katakan kepadanya saat ini adalah, kami semua di Tottenham juga menginginkan hal yang sama,” tutup Redknapp seraya meminta agar Modric bersabar dan tetap memegang komitmen bersama Spurs, meski musim depan mereka tidak ambil bagian di Liga Champions.
(Achmad Firdaus)