MALANG - Persema Malang berupaya tampil tanpa beban kala menantang Persebaya 1927 di Gelora 10 November, Minggu (15/5/2011). Ini dilakukan karena pihak yang dianggap dalam tekanan justru tuan rumah.
Pelatih Persema Timo Scheunemann mengatakan, timnya tak pantas berada dalam tekanan walau bertanding di depan Bonekmania. Alasannya, Laskar Ken Arok tidak terlalu muluk dalam menetapkan target dan berada di posisi lebih bagus dibanding Bajul Ijo.
"Kita tidak dalam tekanan. Justru Persebaya yang lebih pantas dalam tekanan karena mereka dituntut menang jika ingin mengejar Persema," kata Timo. Kendati begitu, diakuinya tak mudah menata mental di Tambaksari.
Persema bakal menghadapi suporter terbesar sepanjang pentas Liga Primer Indonesia (LPI) musim ini. Domain suporter yang demikian besar sama sekali belum pernah dihadapi Persema yang justru memiliki jumlah suporter minim.
Ketika kualitas tim dianggap setara, maka Bonekmania bisa menjadi nilai plus bagi Persebaya. Timo juga tak menampik jika tuan rumah jauh lebih diunggulkan dibanding timnya yang berstatus pemimpin klasemen sementara LPI.
"Persebaya punya segalanya untuk diunggulkan. Mereka tuan rumah, ada suporter besar, juga kualitas tim bagus. Bagi saya tak masalah. Karena semakin diunggulkan, Persebaya semakin memiliki beban," tutur pelatih berdarah Jerman ini santai.
Dalam persiapan sebelum duel klasik nanti, Timo tinggal mempersiapkan pemain pengganti Irfan Bachdim yang terkena sanksi larangan bertanding. Kelihatannya, melihat grafik tiap pemain, Reza Mustofa paling berpeluang menempati posisi Irfan.
Terlepas dari hilangnya Irfan, sejumlah faktor memang lebih berpihak ke Persebaya. Tim asuhan Aji Santoso lebih garang sepanjang kompetisi LPI dengan surplus gol yang lebih banyak dibanding Persema.
Bajul Ijo juga selalu mencetak minimal dua gol ketika tampil di hadapan Bonekmania. Statistik itu bisa menjadi gambaran bagi Persema bahwa mereka tak hanya butuh mencetak gol, tapi juga bermain ekstra disiplin.
Sementara, kapten tim Persema Bima Sakti mangatakan pertandingan nanti ibarat final walau pemenangnya belum tentu menjadi jawara LPI. Yang pasti, tim pemenang akan memperoleh benefit dari sisi kepercayaan diri.
"Pertandingan besar dan penting. Persebaya mempunyai banyak keuntungan, tapi Persema juga berpeluang menang. Saya berharap pemain kita tidak grogi dengan tekanan dari supporter," ujar Bima.
Ancaman grogi menurutnya sangat mungkin terjadi, mengingat Persema banyak dihuni pemain muda. Jika pemain bisa mengandalikan diri, pihaknya yakin timnya bisa meraih minimal satu poin dan mengamankan posisi puncak.
(Dewi)