Bremen Lindungi Ozil & Mertesacker
BREMEN - Werder Bremen akhirnya gerah juga dengan pemberitaan yang menyebut sejumlah pilarnya bakal hengkang. Mereka pun kini lantang memperingai klub lain untuk menjauhi pemain bintangnya.
Dalam hal ini, kubu Bremen memberikan ancaman kepada dua klub raksasa Inggris Manchester United dan Arsenal. United memang dikabarkan tertarik meminang Mesut Ozil untuk melapis Paul Scholes yang mulai termakan usia. Sementara Arsenal tengah membidik bek tangguh timnas Jerman, Per Mertesacker untuk mempersolid barisan belakangnya.
Namun, keinginan kedua klub raksasa ini dipastikan bakal sulit terealisasi. Pasalnya, pihak Bremen yang sebelumnya dikabarkan siap membuka negosisasi, kini justru menegaskan bakal mempertahankan kedua pemain andalannya tersebut. Mereka bahkan tak sungkan meminta kubu United dan The Gunners untuk menghentikan agresinya kepada kedua pemain tersebut.
“Saya tak bisa memberikan Anda informasi baru, tapi yang bisa saya pastikan, Ozil adalah pemain Werder Bremen dan dia akan bermain untuk kami,” ujar pelatih Bremen, Thomas Schaaf seperti dikutip Tribalfootball, Senin (9/8/2010).
Lebih lanjut, Schaaf juga meyakini bila Ozil akan tetap berada di Bremen musim depan, kendati itu akan membuat pihak klub terancam kehilangan servis playmaker berdarah Turki ini, tanpa mendapatkan kompensasi pada akhir musim 2010/2011 depan. Ini merujuk pada kontrak Ozil yang hanya tinggal semusim ke depan.
“Ya, saya yakin dia akan tetap bersama kami pada 1 September,” lanjutnya optimistis Ozil akan tetap bertahan musim depan.
Sedangkan untuk Mertesacker, Schaaf menegaskan bila rumor yang menyebut bek jangkung itu akan merapat ke Emirates Stadium merupakan spekulasi belaka.
“Anda tahu, kami kini tengah menjadi korban spekulasi. Saat ini, Premier League sedang tak banyak berita, jadi setiap orang sangat membutuhkan berita baru dan apa yang tengah terjadi di klub-klub kesayangannya,” lanjutnya.
“Tapi, saya bisa pastikan bahwa musim depan Per Mertesacker akan tetap bermain untuk Werder Bremen. Dan kabar ini bukan sekadar spekulasi melainkan fakta,” tutupnya.
(Achmad Firdaus)
