3 Pelatih dengan Bayaran Termahal di Grup B Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Nomor 1 Bukan Patrick Kluivert!
BERIKUT tiga pelatih dengan bayaran termahal di Grup B Putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Yang teratas ternyata bukan Patrick Kluivert.
Timnas Indonesia tergabung di Grup B bersama Timnas Irak dan Timnas Arab Saudi. Seluruh pertandingan akan digelar di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Arab Saudi.
Jelang putaran tersebut, tentu menarik membahas gaji tiga pelatih yang bercokol di masing-masing tim. Kluivert mengasuh Timnas Indonesia, Graham Arnold memoles Timnas Irak, dan Herve Renard menangani Timnas Arab Saudi.
Ternyata, ketiganya mendapat bayaran dengan nominal yang tidak main-main. Berapa dan siapa yang termahal? Simak ulasan berikut ini.
3 Pelatih dengan Bayaran Termahal di Grup B Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia
1. Graham Arnold
Pria berkebangsaan Australia ini ditunjuk untuk menangani Timnas Irak di Putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Arnold resmi melatih The Lions of Mesopotamia sejak Mei 2025.
Menurut laporan The Asian Game, pelatih berusia 62 tahun ini hanya menandatangani kontrak selama empat bulan bernilai USD500 ribu (setara Rp8,3 miliar). Itu artinya, Arnold dibayar USD125 ribu (setara Rp2 miliar) per bulan!
2. Herve Renard
Pria berkebangsaan Prancis ini kembali menjadi pelatih Timnas Arab Saudi per Oktober 2024. Renard sebelumnya mengasuh The Falcons pada periode 2019-2023.
Menurut World Soccer Talk, lelaki berusia 57 tahun ini sempat meminta gaji USD125 ribu per bulan (setara Rp2 miliar) untuk menangani Timnas Putri Nigeria. Besar kemungkinan, bayarannya selaku pelatih Timnas Arab Saudi ada di angka tersebut.
3. Patrick Kluivert
Pria asal Belanda ini resmi menangani Timnas Indonesia per Januari 2025 dengan kontrak selama dua tahun. Kluivert disebut-sebut mendapat bayaran fantastis kendati nilainya di bawah Shin Tae-yong.
Pelatih berusia 49 tahun tersebut mendapat gaji sebesar Rp18 miliar per tahun. Itu artinya, Kluivert per bulan dibayar sekira Rp1,5 miliar oleh PSSI.
(Wikanto Arungbudoyo)
