5 Fakta Timnas Futsal Indonesia Juara CFA International Tournament 2025, Nomor 1 Unbeaten!
BERIKUT lima fakta Timnas Futsal Indonesia juara CFA International Tournament 2025. Salah satunya cukup bergengsi yakni tak pernah kalah!
Timnas Futsal Indonesia sukses mengalahkan Timnas Futsal Denmark 4-2 di Final CFA International Tournament 2025. Duel itu berlangsung di Shijiazhuang College Sports Venue, Shijiazhuang, China, Kamis (11/9/2025) malam WIB.
Empat gol Timnas Futsal Indonesia dibukukan Dewa Rizki, brace Reza Gunawan, dan satu gol Andres Dwi Persada. Lalu, apa saja lima fakta di balik keberhasilan menjadi juara itu? Simak ulasan berikut ini.
5 Fakta Timnas Futsal Indonesia Juara CFA International Tournament 2025
1. Selalu Menang
Catatan mentereng dibuat Timnas Futsal Indonesia. Selain tidak terkalahkan sepanjang turnamen sejak fase grup, mereka juga menyapu bersih kemenangan!
Total, Timnas Futsal Indonesia meraih tiga kemenangan di fase grup, satu di semifinal, dan satu di partai puncak. Ini jadi modal bagus buat Skuad Garuda.
2. Juara Grup
Berkat tiga kemenangan di fase grup itu, Timnas Futsal Indonesia sukses melaju sebagai peringkat 1 di Grup B. Alhasil, langkah di semifinal lebih ringan karena bertemu runner up Grup A yakni Timnas Futsal Korea Selatan.
3. Unggulan Pertama
Kendati menghadapi lawan-lawan berat, Timnas Futsal Indonesia sejatinya adalah unggulan pertama. Bahkan, peringkat FIFA mereka paling tinggi (23) dibandingkan lawan-lawan seperti Myanmar (56) dan Denmark (72).
4. Lapis Kedua
Yang menarik, Timnas Futsal Indonesia turun dengan lapis kedua. Mereka sengaja membagi dua tim karena juga akan tampil di Four Nations Cup 2025 di Jakarta pada 18-21 September.
5. Tidak Dilatih Pelatih Kepala
Selain lapis kedua, tim ini juga tidak dipimpin oleh pelatih kepala Hector Souto. Timnas Futsal Indonesia di CFA International Tournament 2025 diasuh oleh Amril Daulay yang merupakan mantan asisten pelatih di Bintang Timur Surabaya.
Itulah lima fakta Timnas Futsal Indonesia juara CFA International Tournament 2025. Tentunya ini jadi modal penting menatap dua turnamen besar di akhir 2025 dan awal 2026.
(Wikanto Arungbudoyo)
