JAKARTA - Penyerang Tim Nasional (Timnas) Indonesia, Ole Romeny teringat seseorang saat hendak mengeksekusi tendangan penalti di laga kontra China, pada Kamis 5 Juni 2025 malam WIB kemarin. Sosok yang dimaksud itu ternyata adalah kedua orangtuanya.
Timnas Indonesia sukses merebut kemenangan atas China 1-0 di laga kesembilan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Laga tersebut digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta pada Kamis (5/6/2025) malam WIB.
Satu-satunya gol dalam pertandingan itu dicetak oleh Ole Romeny (45') lewat penalti. Kemenangan ini mengantar Timnas Indonesia lolos ke putaran empat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Selepas laga, Ole menceritakan momen krusial sesaat sebelum mengambil penalti. Mulanya, penalti didapat Timnas Indonesia lewat pengecekan Video Assistant Referee (VAR) usai Ricky Kambuaya dilanggar keras di kotak penalti.
"Ya, tentu saja. Saat Anda melihat wasit menuju layar VAR, Anda tahu akan menjadi penalti," kata Ole dalam konferensi pers pascalaga, Kamis (5/6/2025).
Pada momen itu, Ole pun memutuskan menjadi eksekutor. Pemain berusia 24 tahun itu mengaku tidak gugup. Dia justru memikirkan sang Ibunda yang tentu gugup karena anaknya bertugas sebagai algojo.
"Lucu karena saya melihat ibu saya dan saya tahu ibu saya menjadi sangat gugup pada saat-saat seperti itu. Jadi saya memikirkan ibu saya, bahwa dia berada di tribune untuk pertama kalinya. Jadi saya memikirkannya, bahwa dia mungkin tidak bisa bernapas dengan normal," ucap Ole.
"Saya percaya diri. Saya tidak benar-benar merasa tertekan. Tentu saja, itu adalah momen besar dan juga penalti terbesar dalam karier saya," tambahnya.
Ole menambahkan, penaltinya berhasil karena nasihat dari sang Ayah. Dia mengungkapkan, sang Ayah selalu memintanya untuk menikmati setiap momen dalam pertandingan, termasuk saat mengeksekusi penalti.
"Ayah saya selalu berkata, nikmati saja berada di sana. Jika Anda tidak menikmati berada di sana, Anda akan gagal. Jadi saya menerimanya begitu saja dan saya menyukainya," pungkasnya.
(Rivan Nasri Rachman)