Kisah Haru Ragnar Oratmangoen, Pemain Naturalisasi Baru yang Ingin jadi WNI karena Penduduk Indonesia Mayoritas Beragama Islam
KISAH haru Ragnar Oratmangoen, pemain naturalisasi baru yang ingin jadi WNI karena penduduk Indonesia mayoritas beragama Islam, menarik untuk diulas. Sebab, keinginan itu diutarakan di depan DPR RI.
Ragnar merupakan target lama untuk dinaturalisasi. Namanya sudah mencuat sekira 2020 ketika pelatih Shin Tae-yong berencana mencari pemain-pemain keturunan di Eropa.
Namun, proses naturalisasi Ragnar baru dimulai pada 2022. Pemain yang kini berkostum Fortuna Sittard itu sudah mengikuti rapat kerja Komisi X DPR RI dengan Kemenpora RI belum lama ini, untuk mengetahui apakah berkasnya disetujui parlemen atau tidak.
Kepada hadirin, Ragnar yang hadir secara virtual mengutarakan keinginannya menjadi WNI. Yang menarik, ia mau menjadi WNI karena mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam.
"Assalamualaikum, pertama-tama saya ingin menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas pertemuan ini. Saya harap saya bisa bergabung dengan komunitas sepak bola dan membantu mereka berkembang,” kata Ragnar dalam rapat itu.
“Dan tentunya bagi saya sangat baik karena keluarga saya berasal dari sana, saya merasa seperti di rumah sendiri. Ketika saya melihat (sebuah) negara Muslim-nya yang besar, bagi saya itu sangat penting,” tukas pemain berusia 26 tahun itu.
Lebih lanjut, Ragnar menuturkan punya keinginan kuat memajukan sepakbola Indonesia meski sudah pensiun nanti. Ia ingin menjadi seorang WNI yang baik kelak.
"Saya ingin menjadi warga negara yang baik, membantu di lapangan, mungkin ketika saya berhenti bermain sepakbola saya bisa membantu anak-anak muda, membantu perkembangan sepakbola negara ini,” tandasnya.
DPR RI lantas menyetujui berkas naturalisasi Ragnar beserta Maarten Paes, Thom Haye, dan Nathan Tjoe-A-On. Mereka tinggal menjalani proses pengambilan sumpah WNI dan perpindahan federasi sebelumnya bisa memperkuat Timnas Indonesia.
Itu tadi kisah haru Ragnar Oratmangoen, pemain naturalisasi baru yang ingin jadi WNI karena penduduk Indonesia mayoritas beragama Islam. Semoga informasi itu berguna untuk pembaca sekalian.
(Wikanto Arungbudoyo)
