AKSI pembakaran Al Quran di Swedia terus dapat sorotan. Kini, pesepakbola dan wasit di liga Irak turut mengecam atas kejadian itu. Mereka kompak membawa Al Quran ke lapangan sebelum berlaga sebagai bentuk protes atas pembakaran Al Quran di Swedia.
Sebagaimana dilansir dari Aljazeera, Selasa (4/7/2023), para pemain dari tim Al-Qasim di Irak membawa Al Quran sebelum berlaga. Hal itu tepatnya dilakukan jelang laga Al-Qasim kontra Al Shorta dalam pekan ke-34 Liga Irak. Laga itu digelar di Stadion Al-Shaab, Bagdad, Sabtu 1 Juli 2023 dini hari WIB.

Bukan hanya pemain, hal itu juga dilakukan wasit, ofisial, dan staf dari tim kedua tim. Sejumlah spanduk yang menunjukkan protes akan aksi pembakaran Al Quran di Swedia itu juga dibentangkan di tribun penonton.
“Akun Facebook Klub Polisi Irak menerbitkan gambar para pemain dan wasit pertandingan yang memegang salinan Al Quran,” tulis akun Aljazeera.
“Para suporter klub mengangkat spanduk di tribun yang bertuliskan, ‘Al Quran adalah konstitusi abadi kita dan mempertahankannya adalah kewajiban hukum bagi semua umat Islam,’” lanjutnya.
Ya, aksi pembakaran Al Quran terjadi di Swedia tepat pada Hari Raya Idul Adha, Rabu 28 Juni 2023. Aksi itu dilakukan seorang pemuda bernama Salwan Momika di luar masjid terbesar di Stockholm, Swedia.
Momika sendiri dikabarkan mendapat izin untuk melakukan aksi protes oleh kepolisian Swedia. Sontak, hal itu langsung menuai banyak kecaman.

Di Irak sendiri, aksi protes tak hanya dilakukan pesepakbola. Demo juga dilakukan di Kedutaan Swedia di Baghdad pada Kamis 29 Juni 2023.
(Djanti Virantika)